Asisten Pribadi: Meski Sakit, BJ Habibie Masih Pikirkan Negara

Selain handphone, kata Rubijanto, Habibie juga terus membawa lapopnya ke rumah sakit

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 12 Sep 2019, 21:26 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2019, 21:26 WIB
20150902-Reza Rahadian Rayakan Satu Dekade Berkarier di Dunia Film-Jakarta
Mantan Presiden Indonesia, BJ Habibie usai menghadiri perayaan 10 tahun Reza Rahazian berkarya di dunia film di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu (3/9/2015). Acara tersebut bertajuk 10 Years Personal Journey of Reza Rahadian. (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ketiga RI Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie masih terus memikirkan kepentingan nasional maupun internasional meski sudah terbaring lemah di rumah sakit. Sebelum meninggal dunia, BJ Habibie sudah dirawat di RSPAD sejak 1 September 2019.

"Beliau mengatakan, saya sakit ya badan saya, tapi otak saya tidak sakit. Jadi sebelum beliau dipanggil masih minta handphone, beliau mengatakan, 'saya bisa gila nih karena saya harus berinteraksi dengan dunia luar, harus berinteraksi dunia luar'," kata Asisten Pribadi BJ Habibie, Rubijanto di Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Selain handphone, kata Rubijanto, Habibie juga terus membawa lapopnya ke rumah sakit. "Beliau masih sangat bersemangat," kata dia.

Semasa hidupnya, kata Rubijanto, BJ Habibie terus berusaha memikirkan pendidikan anak-anak bangsa Indonesia. "Beliau sangat-sangat care dengan anak cucu intelektual beliau sebut selalu anak cucu intelektual," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pesan untuk Keluarga

Sebelum meninggal dunia, kata Rubijanto, BJ Habibie berpesan kepada keluarganya agar selalu rukun. Serta menitipkan keluarganya kepada dirinya.

Sementara, kata Rubijanto, mengenai perpustakaan BJ Habibie akan terbuka untuk umum.

"Jadi nanti siapapun bisa konek dengan online, tapi harus menjadi keanggotaan dulu. Jadi bebas tapi umum, umum tapi bebas," kata dia.

Rubijano juga mengatakan, rumah yang sebelumnya ditinggali BJ Habibie akan dikembalikan ke masyarakat.

"Beliau mengatakan bahwa ini rumah dari negara, sehingga dikembalikan kepada masyarakat," tandas Rubijanto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya