KPAI Prihatin Pelajar STM Ikut Demo di DPR

KPAI telah berkoordinasi dengan pejabat Kemdikbud guna melindungi anak-anak karena aksi tersebut berpotensi rusuh.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 26 Sep 2019, 07:38 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 07:38 WIB
Bentrok Pelajar dengan Polisi di Jalan Layang Slipi
Pelajar berhadap-hadapan dengan barikade polisi saat berdemonstrasi di Jalan Layang Slipi, Petamburan, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Bentrok pelajar dengan polisi yang terjadi sejak siang hingga malam tersebut dipicu kekerasan yang dialami pelajar saat demo di Gedung DPR. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Bogor - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengaku prihatin anak berseragam putih abu-abu ikut demo di Gedung DPR RI.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti menyatakan, informasi yang didapat bahwa anak-anak sekolah itu melakukan aksi unjuk rasa melalui koordinasi di media sosial.

Saat ini, mereka terdeteksi berasal dari sekolah menengah kejuruan (SMK) atau STM di Bekasi, Jakarta, Depok, dan Bogor.

Demi melindungi anak-anak karena aksi tersebut berpotensi rusuh maka pihaknya telah berkoordinasi dengan pejabat Kemdikbud.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kemdikbud agar segera menyikapi hal ini ke Dirjen Dikdasmen," kata Retno dapam keterangan tertulisnya, Rabu (25/9/2019).

KPAI juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan meminta agar segera membuat surat edaran melalui aplikasi WhatsApp untuk disebar ke seluruh Kepala Sudin Pendidikan di DKI Jakarta.

"Upaya ini agar para kepala sekolah segera melakukan komunikasi berantai melalui wali-wali kelas ke para orangtua seluruh siswa untuk mendeteksi keberadaan anak-anaknya," terang Retno.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pesan ke Orangtua

Demo Pelajar Rusuh, Pos Polisi Pejompongan Terbakar
Massa melempari batu ke arah polisi saat Pos Polisi Subsektor Pejompongan terbakar dalam demonstrasi yang berujung bentrok di Jakarta, Rabu (25/9/2019). Pos Polisi Subsektor Pejompongan yang berada dekat lokasi bentrok terbakar hingga menghanguskan bangunan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sementara untuk wilayah Provinsi Jawa Barat, Retno mengaku sudah meminta bantuan Kemendikbud untuk menyampaikan pesan ini kepada Dinas Pendidikan di Provinsi Jabar.

"Karena belum terhubung dengan KPAI maka kami meminta Kemdikbud membantu menghubungi juga," kata dia.

Selain itu, KPAI juga telah menyebarkan imbauan melalui pesan berantai dengan harapan informasi ini bisa sampai kepada orangtua yang berdomisili di Jabodetabek. Sehingga para orangtua bisa mengecek keberadaan anak-anaknya saat ini.

"Karena khawatir menjadi bagian dari peserta aksi demo di gedung DPR RI. Kalau misalkan masih berada di lokasi aksi, orangtuanya untuk segera membawa anaknya meninggalkan lokasi aksi," terangnya.

Demo yang melibatkan siswa SMK di Jakarta hari ini meluas. Mereka bahkan sempat terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di flyover Slipi, Jakarta Barat pada Rabu sore. Bahkan massa berseragam putih abu ini merusak beberapa fasilitas hingga membakar satu unit sepeda motor di depan gedung DPR.

Bentrokan terjadi pukul 16.25 WIB setelah massa melempari polisi dengan kerikil dan batu. Polisi membalas aksi itu dengan menyemprotkan air dan gas air mata ke arah kerumunan massa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya