Liputan6.com, Jakarta - Pelantikan anggota parlemen berlangsung pada hari ini, Selasa (1/10/2019). Selain itu, Pimpinan DPR 2019-2024 juga akan dipilih sekaligus dan ditetapkan pada sore atau malam harinya.
Menurut Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar, penetapan Pimpinan DPR RI tidak terlalu sulit karena UU tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) telah mengatur lima pimpinan DPR berasal dari lima partai politik yang memperoleh suara tertinggi.
Baca Juga
"Kami batasi kalau Pimpinan DPR pada Selasa malam (terpilih). Jadi sebenarnya ini di fraksi-fraksi domainnya, karena di UU sudah lebih jelas, yaitu lima pimpinan DPR itu dari parpol dengan perolehan suara tertinggi di pemilu," kata Indra di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.
Advertisement
Dia mengatakan, rangkaian pelantikan anggota DPR, DPD dan MPR pada Selasa dijadwalkan selesai pukul 11.40 WIB. Setelah itu dilakukan istirahat untuk makan dan salat.
Selanjutnya pembahasan di fraksi masing-masing terhadap agenda yang sudah disusun persiapan pimpinan DPR RI.
"Setelah itu kami sudah susun ada Badan Musyawarah (Bamus) kecil dari semua fraksi untuk menyusun acara sampai dengan sore atau malam. Pimpinan termuda dan tertua akan pimpin rapat Bamus," ujarnya.
Dia menjelaskan, kalau stamina anggota DPR masih kuat, Selasa malam pihak Kesekjenan akan berkoordinasi dengan Mahkamah Agung (MA) untuk langsung diadakan pelantikan.
"Namun kalau sudah terlalu lelah, pelantikan pimpinan DPR akan dilakukan pada Rabu (2/10) pagi," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Rekayasa Lalu Lintas
Kepolisian Polda Metro Jaya menyiapkan pengawalan dan rekayasa arus lalu lintas jelang pelantikan anggota [DPR ]/(4075386 "")MPR yang dilaksanakan pada Selasa, 1 Oktober 2019.
Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Nasir menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan pola pengamanan di sepanjang rute pengawalan.
"Pelantikan akan tetap dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disiapkan," tutur Nasir saat dihubungi Liputan6.com, Senin (30/9/2019).
Nasir menyebut, pihaknya masih akan menutup Jalan Gatot Subroto yang berada persis di depan pintu DPR MPR. Untuk itu, kendaraan yang akan menuju Slipi melalui jalur protokol tersebut akan dibelokkan menuju depan TVRI.
"Belum dibuka," jelas dia.
Jalur di depan Gedung DPR/MPR sudah ditutup sejak 25 September 2019 atau tepat setelah unjuk rasa mahasiswa menolak RUU KPK dan RUU KUHP. Hal itu mengantisipasi rusuh demonstrasi susulan.
"Pola PAM sudah disiapkan dalam rute pengawalan," Nasir menandaskan.
Advertisement