Liputan6.com, Jakarta - Pancasila sebagai dasar negara memegang peranan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, di era milenial nilai-nilai luhur Pancasila sudah tidak lagi terjaga dengan baik.
Terlebih dengan kehadiran media sosial yang banyak digunakan oleh kaum milenial. Informasi yang viral di sosmed, tidak jarang menjadi konflik di dunia nyata. Semua orang kini seolah mudah disulut emosinya via medsos. Batas ruang dan waktu tiada lagi menjadi penghalang sebuah isu menjadi sebuah gerakan massa.
Berangkat dari persoalan itu, Komunitas Pancasila Muda kemudian mencari formula untuk menanamkan kembali nilai Pancasila kepada generasi milenial. Caranya adalah melalui Sekolah Pancasila yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Advertisement
Dedi Triadi, Kepala Sekolah Pancasila Muda mengatakan, Sekolah Pancasila ini untuk memancing kepedulian generasi milenial agar menjaga Pancasila dan ber-media sosial secara bijak.
Tak hanya itu, para peserta juga diharapkan dapat menerapkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial. Misalnya, membuat konten-konten positif yang mencerahkan.
"Kita hanya memacu anak muda untuk menerapkan nilai Pancasila secara sederhana, tidak terlalu rumit. Setidaknya di kehidupan sehari-hari mengaplikasikan yang positif di medsos," terang Dedi di sela kegiatan Sekolah Pancasila di Bogor, Minggu (13/10/2019).
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Buat Konten Positif
Seperti angkatan sebelumnya, lanjut Dedi, setelah mengikuti pelatihan selama satu hari ini para peserta nantinya harus membuat konten-konten positif yang di dalamnya tertuang nilai-nilai Pancasila.
"Sama seperti angkatan pertama, peserta harus update status, ngevlog tentang nilai Pancasila dan membuat konten tentang Pancasila. Nanti kita pantau sejauh mana sih konten itu menjadi perhatian publik," terang dia.
Menurutnya, cara tersebut dinilai efektif dalam menanamkan nilai Pancasila di era milenial seperti saat ini. Contohnya, para peserta angkatan pertama yang ikut gabung dalam komunitas Pancasila Muda mengaplikasikan nilai Pancasila melalui berbagai gerakan kemanusiaan, seperti penggalangan dana untuk membantu meringankan korban bencana di Tanah Air.
"Kita memang pacu disitu membuat aksi baik secara online maupun offline. Disitu ada koordinatornya, mereka rutin melakukan kopi darat atau pertemuan membahas perkembangan konten-konten yang berkaitan dengan pancasila.
Sementara itu, pada agenda Sekolah Pancasila yang kedua ini diselenggarakan di Hotel Permata, Kota, Bogor. Dihadiri sebanyak 85 peserta anak muda dari berbagai daerah dan latar belakang. Mulai dari kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan swasta, hingga vloger.
Para pemateri berasal dari berbagai kalangan mulai pelaku medsos, praktisi pemerintahan hingga wartawan.
Advertisement