Sandiaga Uno: Insyaallah Saya Hadir Saat Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

Sandiaga menyampaikan rasa terima kasihnya karena sudah diundang dalam acara pelantikan presiden dan wakil presiden.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2019, 20:16 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2019, 20:16 WIB
Prabowo dan Sandiag Uno Usai Sambangi Rumah SBY
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno berada di dalam mobil usai pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kuningan, Jakarta, Kamis (10/1). Prabowo-Sandi melakukan pertemuan tertutup di kediaman SBY. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan MPR menyambangi kediaman Sandiaga Uno di Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan, untuk mengantarkan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden. Kedatangan mereka, disambut baik Sandiaga.

Sandiaga menyampaikan rasa terima kasihnya karena sudah diundang dalam acara pelantikan presiden dan wakil presiden.

"Pertama-tama saya sangat tersanjung. Saya sangat terhormat karena Pak Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR datang pribadi untuk menyerahkan undangan (pelantikan residen-wakil presiden)," kata Sandiaga di kediamannya, di Jalan Pulombangkeng, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019).

Sandiaga mengatakan bahwa dirinya akan hadir saat pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden. 

"Jadi terimakasih Mas Bambang, saya merasa sangat tersanjung dan InsyaAllah saya hadir," sambungnya.

Sandiaga menganggap, pelantikan presiden dan wakil presiden wajib dia hadiri. Ia pun berharap, kehadirannya nanti dapat menjadi simbol berakhirnya kontestasi Pilpres 2019.

"Apalagi kemarin saya ikut dalam kontestasi. Ini juga sekaligus pesan kepada dunia internasional dan juga kepada seluruh segenap tumpah darah Indonesia bahwa kontestasi sudah selesai dan kita sekarang menatap 5 tahun pembangunan Indonesia. Karena we are all in the same board. Kita semua ada dalam satu bingkai NKRI," tutur calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Sementara, Ketua MPR Bambang Soesatyo mengaku, selain mengantarkan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden, pihaknya juga sempat berdialog dengan Sandiaga. Dialog tersebut membahas tentang kebangsaan.

"Kami meminta masukan sebagai salah satu tokoh nasional cawapres paling milenial. Kita minta masukan apa saran beliau terhadap tugas-tugas kami di MPR terutama dalam menjalankan tugas-tugas sosialiasi 4 pilar. Sehingga sosialisasi yang kita jalankan terarah dan menyasar kalangan milenial," kata Bamsoet.

Selain itu, Bamsoet menyebut bahwa pihaknya dan Sandiaga juga membahas tentang perekonomian Indonesia ke depannya.

"Tadi kita singgung masalah-masalah ekonomi ke depan. Tantangan kita tidak ringan tapi bukan tidak mungkin bisa kalau kita semua kompak," tutur Bamsoet.

Sandiaga mengaku, agar MPR dapat mengikutsertakan kaum milineal dalam sosialisasi 4 pilar. Sebab, kaum milineal dapat mendorong 4 pilar tersebut.

"Kalau kita lihat anak-anak muda kita harus terus kita galang agar turut bersama-sama membangun negara ini dalam value system, sistem 4 Pilar tersebut," kata Sandiaga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

Keseruan Jokowi-JK Jalani Gladi Bersih Pelantikan Presiden
Didampingi segenap jajaran pimpinan MPR, Jokowi dan JK mengikuti gladi bersih terakhir upacara pelantikan presiden, Jakarta, (19/10/14). (Liputan6.com/Johan Tallo)

MPR sebelumnya menyepakati jalan tengah penyelenggaraan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Minggu, 20 Oktober 2019. MPR sepakat untuk mengusulkan pelantikan dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB.

"Akhirnya kita sepakat untuk mengusulkan nanti baik kepada kesekjenan, maupun protokol istana, baik juga kepada presiden untuk dilakukan pukul 14.00," ujar Ketua MPR Bambang Soesatyo usai rapat pimpinan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 9 Oktober 2019.

Pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih awalnya direncanakan digelar pada pukul 10.00 WIB. Namun, karena alasan pelantikan dilakukan pada hari Minggu, diusulkan dilakukan pada sore pukul 16.00 WIB. Sebab, ada masyarakat yang ibadah pagi dan berbenturan dengan car free day (CFD).

"Tapi ada juga wacana tadi kita diskusikan, kalau jam 16.00 WIB terlalu mepet dengan Maghrib," kata Bamsoet.

Namun, akhirnya diambil jalan tengah diusulkan untuk pelantikan presiden dan wakil presiden digelar pada pukul 14.00 WIB. Alasannya, car free day berakhir, ibadah pagi selesai, dan tidak mepet waktu salat.

"Kenapa, karena car free day berakhir jam 11, kemudian ibadah juga bisa selesai jam 12.00-an jam 1, kita juga yang muslim selesai salat zuhur, dan selesai upacara kita juga masih bisa salat ashar," kata Bamsoet.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya