Liputan6.com, Jakarta - Direktur Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Pande Putu Yasa mengklaim bus Zhongtong tidak pernah mengalami kebakaran. Sebab dia mendefinisikan terbakar bila bus tersebut habis terlalap api.
"Zhongtong ini kalau dibilang terbakar, sebenarnya tidak juga," kata Pande di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).
Baca Juga
Dia menjelaskan mesin bagian belakang bus Zhongtong pernah mengalami kemacetan. Lalu pengemudinya memaksakan mengendarai bus tersebut dan mengakibatkan salah mesin dan memicu terjadinya gesekan.
Advertisement
Akibatnya, kap mesin menjadi panas dan secara otomatis alat pemadam api ringan (APAR) yang terpasang menyemprotkan ke sumber panas tersebut.
"Keluarlah itu busa putih yang dianggap itu sebagai bentuk kebakaran. Padahal mobilnya enggak apa-apa, masih utuh pada saat itu," kata Pande memaparkan.
Pande menyebut memang terdapat sejumlah APAR yang terpasang di bus Zhongtong. Ada yang berfungi secara otomatis di sejumlah mesin dan manual yang diletakkan di bawah bangku penumpang.
Sebelumnya, pada tahun 2015 sebanyak 30 unit bus Transjakarta merek Zhongtong dihentikan sementara pengoperasiannya. Hal itu dipicu terbakarnya salah satu unit bus yang sama di koridor 9 pada Minggu 8 Maret 2015.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ahok Meradang
Banyaknya masalah teknis yang dialami Bus Zhongtong ini juga membuat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI Jakarta saat itu meradang.
Dia mengaku kapok membeli bus-bus bermerek tidak terkenal, lantaran banyaknya kerusakan dan kecelakaan yang terjadi.
"Kita nggak mau lagi yang nggak jelas. Misal kamu punya uang, mau beli motor, mau beli merek Ahok apa merek Yamaha? Ya Yamaha dong. Lo gila belum pernah denger motor merek Ahok tiba-tiba mau kamu beli. Harganya beda sedikit pula,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015.
Ahok pun mengaku heran mengapa pihak Transjakarta saat itu memilih bus-bus keluaran China yang mereknya tidak terlalu dikenal, dibanding membeli bus keluaran merek-merek perusahaan terkenal.
“TransJakarta itu berani tuh beli itu. Nggak jelas. Saya baru denger nama Zhongtong dulu kan, Wei Chai gitu lho. Kenapa nggak beli Mercedes-Benz gitu lho," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Advertisement