Liputan6.com, Jakarta - Lima tahun sudah, Jusuf Kalla mendamping Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai Wakil Presiden. Selama itu pula, ada satu benda yang selalu menemaninya dalam menjalankan tugas.
Teman setia JK itu adalah mobil kepresidenan RI 2. Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah menuturkan, banyak kenangan yang terjadi antara JK dan mobil antipeluru tersebut.
Baca Juga
"Saya di antara sedikit orang yang biasa mendampingi Pak JK melaju di atas mobil anti peluru ini. Kacanya berat, tebal, selain antipeluru juga antimacet," kata Husain melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Advertisement
Menurut dia, Jusuf Kallapantang pulang sebelum menuntaskan pekerjaannya. Terkadang, JK menyelesaikan tugasnya dari jok belakang mobil dinas RI 2.
Banyak permasalahan bangsa yang terselesaikan dari jok belakang mobil tersebut. Mulai dari masalah penanggulangan bencana alam, koordinasi soal infrastruktur, bahkan sampai melayani wawancara media agar publik tahu perkembangan pemerintahan.
Mobil RI 2 ini juga menjadi tempat bagi Jusuf Kalla untuk mengistirahatkan badan dan pikirannya. JK terbiasa menikmati beragam hiburan di gawainya di sini. Mulai dari mendengarkan ceramah, menonton rekaman stand up comedy, hingga mendengarkan lagu kesukaannya.
"Dulu Pak JK sering dengar lagi Siti Nurhaliza pernah juga Elvie Sukaesih. Seiring berjalannya waktu, kemunculan artis muda yang viral lewat sosmed rupanya menarik perhatian Pak JK juga. Fildan yang populer lewat ajang pencarian bakat dangdut Indosiar menjadi salah satu favorit Pak JK," papar Husain.
Sering pula JK mendengar lagu Nissa Sabyan sambil bersiul atau menepuk-nepuk tangannya. Kendati sadar suaranya fals, lanjut Husain, Jusuf Kalla cuek saja, yang penting hatinya senang pikiran tenang dan terhibur.
"Ceramah-ceramah Ustadz pun biasa dilahap Pak JK lewat YouTube, seperti ceramah Ustaz Abdul Somad atau sesekali Das'ad Latief dan juga dai dai lainnya," tulisnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pantang Mengaspal di Busway
Husain menuturkan, mobil RI 2 yang dikendarai JK pantang mengaspal di jalur Transjakarta atau busway. Hal ini merupakan keteguhan prinsip JK untuk tidak mengambil hak dari penumpang busway.
Pernah pada suatu kali melawati Jalan Sudirman-Thamrin saat bulan puasa. Saat itu, kondisi jalan tersebut macet berat karena menjelang buka puasa. Sementara, JK harus menghadiri acara buka bersama di Gedung JCC.
"Komandan Paspamres Grup B, Kolonel Deny Muis, menyarankan kepada Pak JK untuk menggunakan jalur busway agar tiba sesuai jadwal. Tapi Pak JK menolak. Kata Pak JK tidak usah, tidak boleh kita ganggu jalur Busway apa kata orang. Pakai jalur biasa saja. Sabar, kata Pak JK," ungkap Husain.
Karena duduk disamping JK, Husain pun berusaha membujuk Wakil Presiden itu saya supaya bersedia untuk melewati busway. Ia pun memutar otak agar JK mau menggunakan jalur tersebut. Tentunya tidak dengan alasan agar mereka dapat tiba tepat waktu.
"Pak tabe, mungkin lebih baik kita lewat jalur busway, sebab kalau tidak maka rangkaian iring-iringan mobil RI 2 akan menghambat pengendaraan yang lain dan makin menambah kemacetan sementara mereka juga bergegas pulang mengejar waktu buka puasa," kata Husain kepada JK.
Alasan ini, kata Husain, rupanya membuat Pak JK agak goyah. "Ya sudah kamu permisi sama petugasnya juga. Koordinasi sedikit sebelum lewat, kata Pak JK. Dan hanya sekali itulah rasanya mobil RI 2 "menerobos" jalur busway, sekalipun sebenarnya dimungkinkan untuk itu," kata Husain menirukan JK kala itu.
Advertisement