Tangis dan Canda Warnai Sertijab Menteri Baru Jokowi

Setelah dilantik, ada beberapa menteri yang langsung mendatangi kementerian masing-masing dan menggelar serah terima jabatan.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 24 Okt 2019, 21:03 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2019, 21:03 WIB
Pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah mengenalkan susunan menteri dalam kabinet yang akan membantunya bersama Wapres Ma'ruf Amin. Kabinet 2019-2024 itu diberi nama Kabinet Indonesia Maju.

Tak hanya dikenalkan, para menteri dalam kabinet itu juga sudah dilantik pada Rabu, 23 Oktober 2019. Usai dilantik, Presiden Jokowi berpesan kepada para menterinya.

Ia meminta para menteri agar jangan korupsi, kerja cepat keras dan produktif, jangan terjebak rutinitas, kerja orientasi nyata, selalu mengecek masalah di lapangan dan temukan solusi, serta serius dalam bekerja.

"Saya pastikan yang tidak serius dan sungguh-sungguh (menteri kabinet Indonesia maju) bisa saya copot di tengah jalan," ujar Jokowi.

Setelah dilantik, ada beberapa menteri yang langsung mendatangi kementerian masing-masing dan menggelar serah terima jabatan atau sertijab.

Saat sertijab, ada air mata dan tawa yang terurai dari para menteri. Berikut ulasan air mata dan tawa yang terjadi saat sertijab:

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tangis Haru Sri Mulyani

Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tak bisa menutupi rasa harunya ketika kembali bekerja sebagai Bendahara Negara. Hal itu tampak terlihat ketika dirinya menerima kembali memori jabatan Kementerian Keuangan yang baru.

Sri Mulyani sendiri kembali dipercaya Presiden Joko Widodo untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Kembalinya Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, disambut hangat oleh seluruh jajaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Dalam sambutannya, Sri Mulyani menyampaikan banyak terima kasih terhadap seluruh jajaran Kemenkeu dan pimpinan special mission vehicle (SMV) yang telah membantunya bekerja selama lima tahun ke belakang.

Seluruh dedikasi yang diberikan tersebut, telah mampu meningkatkan fungsi dari SMV sebagai instrumen fiskal dalam mengelola ekonomi.

"Saya berharap koordinasi dan kolaborasi akan semakin erat dan termasuk dalam cara kita mengelola berbagai inovasi instrumen," kata Menteri Sri Mulyani di Aula Mezzanine, Kemenkeu Jakarta.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu melanjutkan, selain bentuk dukungan dari lingkungan kementerian, sosok paling berperan dan mendukung selama dirinya menjabat sebagai pembantu presiden ialah sang suami.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada suami saya. Dalam 3 tahun ini terus menerus menjaga dan mendampingi saya sebagai istri dan manusia biasa. Dan atas seluruh kesabarannya di dalam mendampingi kami. Terima kasih," ujar Sri Mulyani sembari menahan air matanya.

Sambil menahan air matanya, Sri Mulyani juga berharap agar seluruh jajaran Kementerian Keuangan ke depannya tetap fokus di dalam mendukung dan meningkatkan kinerja keuangan sebagai institusi yang menjadi tulang punggung bagi negara Indonesia.

Oleh karena itu, paling penting untuk mencapai hal tersebut adalah menanamkan sikap saling bahu-membahu diantara seluruh jajaran di Kementerian Keuangan.

"Anda semuanya memiliki tugas dan tanggung jawab luar biasa saya berharap Anda bisa bekerja sehingga rakyat Indonesia bisa menyampaikan sangat bangga terhadap Kemenkeu. Semoga itu bisa dilakukan oleh kita semua," tandas Menteri Sri Mulyani.

 

Kesedihan Susi Pudjiastuti

Lepas Sambut Menteri Kelautan
Edhy Prabowo bersama Susi Pudjiastuti menjelang acara serah terima jabatan (Sertijab) Menteri Kelautan dan Perikanan di Kantor KKP, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Edhy yang merupakan politisi Partai Gerindra menggantikan Susi pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti periode 2014-2019 melakukan serah terima jabatan (sertijab) kepada Edhy Prabowo selaku MKP yang baru.

Pada Rabu, 23 Oktober 2019 sejak pukul 12.00 WIB, lobby atau aula Gedung Mina Bahari III Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah ramai oleh para pewarta dan pegawai KKP.

Memasuki Gedung Mina Bahari III KKP, Susi Pudjiastuti dan Edhy Prabowo pun kompak yakni mengenakan setelan pakaian dengan warna serba hitam-hitam.

Susi mengatakan, sosok Edhy Prabowo bukanlah orang asing di sektor perikanan. Kata dia, dirinya senang KKP diberikan kepada orang terpercaya.

"Yang masuk ke KKP bukan orang asing. Saya luar biasa senang. Ini orang yang biasa saya temui di DPR, saya wa-wa. Perjuangan KKP akan terus berlanjut. Pak Edhy bukan orang asing untuk KKP. Dari dirjen sekjen sudah biasa ketemu semua dengan Pak Edhy," ungkap Susi.

Ia pun berharap Edhy Prabowo dapat meningkatkan produktivitas di sektor kelautan serta menjaga prestasi KKP yang selama ini telah diraih.

"Banyak perubahan dan kontroversial. Banyak saya terobos. Kita bangga 1 dari 6 tuna di dunia adalah milik Indonesia. Neraca dagang perikanan nomor 1 di Asia Tenggara. So, pertahankan itu supaya Indonesia tetap nomer 1," kata Susi.

Selain itu, Susi juga berpesan agar Edhy terus memperhatikan kesejahteraan nelayan-nelayan di dalam negeri.

"Kemudian kedua keberlanjutan. Perjuangan lestari laut dalam tingkatkan produkvitas, banyak jumlah ikannya. Mohon itu terus dijaga. Kemudian pemerataan kesejahteraan," lanjut dia.

Susi pun mengaku senang karena KKP memiliki sosok menteri baru yang sudah mengenal industrinya secara baik.

"Tak ada yang lebih menggembirakan daripada hangover kepada orang yang kita sayangi. Perjuangan KKP akan terus berlanjut. Pak Edhy bukan orang asing untuk KKP," tegas Susi.

Sementara itu, Edhy Prabowo berujar, pihaknya akan terus melanjutkan tonggak kebijakan yang selama ini telah diterapkan oleh Susi Pudjiastuti selama ini ke KKP.

"Yang paling penting esensi masalahnya selesai. Karena yang penting bagaimana kita bisa sama-sama terus maju, membela nelayan-nelayan kita. Saya tak akan lakukan perombakan yang tak perlu. 6 bulan ini akan kami lanjutkan yang Ibu Susi lakukan. Saya percaya temen temen KKP juga bekerja tak pernah berhenti-hentinya untuk membela NKRI. Yang kosong akan kami isi jabatan baru," tutup Edhy.

 

Bambang Brodjonegoro Menahan Tangis

Bambang Brodjonegoro
Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bambang Brodjonegoro resmi menyerahkan jabatannya sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kepada Suharso Monoarfa.

Pada perpisahan tersebut, Bambang sempat emosional ketika berterima kasih kepada insan Bappenas.

"Pak Harso tentunya selamat datang dan berkiprah di Bappenas. Paling tidak selama tiga tahun lebih saya mempunyai privilege untuk bisa bekerja sama dengan staf," ucap Bambang terpotong karena suaranya tertahan haru.

Selanjutnya, Bambang menjelaskan ke Suharso mengenai kapasitas para eselon I Kementerian PPN/Bappenas yang tak hanya pintar, melainkan juga berkomitmen.

"Di Kementerian PPN/Bappenas Pak Harso tahu isinya orang pintar. Eselon satunya mayoritas orang-orang pintar, orang-orang yang dedicated," ucap Bambang.

Bambang pun kembali menahan haru ketika sekali lagi mengenang dan berterima kasih ke seluruh jajaran Kementerian PPN/Bappenas selama dia menjabat.

Dalam serah terima jabatan yang berlangsung, Bambang memberikan beberapa dokumen seperti visi 2045 yang nanti akan jadi landasan rencana pembangunan jangka panjang 2025-2045.

Bambang Brodjonegoro akan tetap menjadi Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional. Sebagai Menristek, Bambang menekankan agar riset yang ada bisa mendukung pembangunan nasional, sehingga Kemenristek dan Bappenas dapat bersinergi.

Suharso Monoarfa dalam pidatonya turut mengapresiasi kinerja Kementerian PPN/Bappenas. Dia menegaskan bahwa Bappenas akan melanjutkan rencana presiden.

"Jadi apa yang disampaikan presiden bahwa tidak ada visi misi menteri. Yang ada hanya visi misi presiden, maka clearing house di sini, check point itu di sini," tegas Suharso.

 

Tawa Bos Bappenas

Suharso Monoarfa
Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Rencana pemindahan Ibu Kota sepertinya akan berjalan mulus di pemerintahan Jokowi periode kedua. Sebab, istri Kepala Bappenas Suharso Monoarfa merupakan anggota Panitia Khusus (Pansus) Ibu Kota Baru.

Suharso pun sempat bercanda dengan memanggil sang istri Nurhayati Effendi, sebagai yang terhormat seraya memperkenalkannya sebagai anggota DPR. Nurhayati hadir mengenakan formal modest attire bernuansa merah muda.

"Saya juga hadir di sini bersama keluarga saya. Pertama adalah yang terhormat anggota, karena istri saya adalah anggota Yang Terhormat Anggota DPR RI. Wakil ketua komisi V DPRI RI. Pansus Ibu Kota baru," ujar Suharso di Kantor Bappenas, Jakarta.

Suharso juga sempat bergurau dengan harapan persoalan Ibu Kota baru dapat selesai di rumah mereka.

Pemindahan Ibu Kota sendiri merupakan PR dari Bappenas era Bambang Brodjonegoro. Suharso pun berkomitmen untuk terus melanjutkan visi-misi Presiden Joko Widodo dalam kapasitasnya ketua Bappenas.

PR pertama yang dilakukan Suharso adalah membentuk UU Pemindahan Ibu Kota demi memberikan dasar hukum. Selanjutnya, dia memikirkan kota yang menjadi acuan Ibu Kota baru, seperti Washington D.C, yang dianggap ideal.

"Jangan sampai kita punya ibu kota seperi Canberra yang kalau sudah sore atau malam it is not kota yang alive. Alive city, it is not. Tapi dia jadi kota-kota yang tiba-tiba enggak ada semua. Redup semua," kata Suharso.

"Tapi kita enggak mau jadi kota yang metropolitan yang baru, memindahkan kehiruk pikukan yang baru. Mungkin yang sedang-sedang seperti Washington, D.C. atau seperti Kazakhstan dia bikin ibu kota Astana," ucap Suharso yang menyebut filosofi perkotaan harus dipikirkan secara matang agar tak terjadi penyesalan.

 

Canda Erick Thohir

Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri BUMN Erick Thohir meminta dukungan segenap jajaran Kementerian BUMN dalam menjalankan tugas. Dia memastikan bakal terbuka pada semua masukan dari anak buah.

Masukan tersebut harus diberikan demi perbaikan kualitas serta manajemen di Kementerian BUMN. Terkait hal tersebut Erick sempat melontarkan canda yang mengundang tawa hadirin.

Menurut dia, ada satu hal yang tidak boleh dia lakukan sebagai Menteri BUMN, yakni menggunakan anggaran kementerian untuk membeli klub sepak bola.

Sebagaimana diketahui, sebelum memulai karier politik, Erick Thohir dulunya dikenal sebagai pengusaha yang menginventasikan uangnya di klub olahraga Inter Milan. Erick resmi menjadi salah satu pemilik Inter Milan setelah membeli saham 70 persen milik Massimo Moratti.

"Cuma satu yang tidak boleh Bu. Dari Bapak ke saya nggak boleh beli klub bola pakai uang BUMN. Jadi yang lain boleh yang itu nggak boleh. Kalau saya lupa tolong diingatkan Pak Sekjen," kata dia dalam acara Sertijab Menteri BUMN, Jakarta.

Sebagai komitmen sikap terbuka terhadap masukan, Erick mengaku bakal menyebarkan nomor ponsel kepada segenap jajaran agar komunikasi dapat berjalan lancar.

"Saya tidak sempurna, saya sangat terbuka. Nanti saya kasih nomor saya ke Sekjen langsung saja," ungkapnya.

Namun demikian, dia menegaskan bahwa setiap masukan yang disampaikan harus disertai jalan keluar. "Saya sangat terbuka untuk masukan dengan solusi. Tapi kalau hanya komplain terus, malas dengarnya," ujar dia.

"Kita harus ada solusi. Ini yang bisa mempercepat. Visi kita semua, visi beliau," tandasnya.

 

Reporter : Idris Rusadi Putra

Sumber : Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya