Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menghadiri puncak acara HUT ke-8 Partai Nasdem yang digelar di JIExpo, Kemayoran Jakarta. Dalam acara itu, Jokowi yang diberi kesempatan memberi sambutan sempat kembali menyinggung momen berpelukan Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.
Jokowi yang sempat menyinggung momen pelukan itu dalam acara Partai Golkar mengaku karena kecemburuan.
Baca Juga
"Urusan rangkulan, Bang Surya, dan Pak Sohibul Iman, itu masalah kecemburuan. Karena saya emang gak pernah dirangkur seerat itu,” ucap Jokowi, disambut riu suara para peserta yang hadir.
Advertisement
Jokowi pun mengaku setelah acara tersebut berlangsung, akan memeluk Surya Paloh lebih erat dari pada pelukan terhadap Sohibul Iman. "Setelah sambutan saya akan memeluk lebih erat dari pelukan beliau kepada Pak Sohibul Iman," ucap dia.
Kendati mengaku cemburu, namun Jokowi mengaku tidak menyalahkan momen pelukan Surya Paloh dengan Sohibul Iman. Dia yakin, pelukan itu mempunyai arti sebagai upaya merekat bangsa.
"Rangkulan itu, apa yang salah? Itu bagus, tapi kembali pada niatnya. Kalau niatnya untuk komitmen kenegaraan, apa yang salah. Kalau rangkulan itu untuk komitmen kebangsaan apa yang keliru. Sangat bagus sekali apa yang dicontohkan Bang Surya," ucap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Candaan Hal Biasa
Dia pun meminta ucapannya soal pelukan Surya Paloh dan Sohibul untuk tidak diartikan sebagai suatu hal yang serius.
Sebagai seorang sahabat, dirinya dan Surya Paloh kerap melempar candaaan, dan itu sebagai sebagai hal yang wajar.
"Candaan seorang sahabat sudah dekat itu biasa, saya ngomong itu biasa, jangan ditanggapi kesana kesini, ada yang curiga, ada yang sinis, ada yg gak percaya. Apanya yang salah," ucap dia.
Advertisement