Masa Tugas Satgas Tinombala Diperpanjang 6 Bulan ke Depan

Menurut Argo, Satgas Tinombala terus berkomitmen menangkap Ali Kalora Cs dan terus berupaya melakukan pengepungan secara ketat di lokasi persembunyian mereka.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Des 2019, 16:02 WIB
Diterbitkan 31 Des 2019, 16:02 WIB
Argo Yuwono
Karo Penmas Polri Brigjen Argo Yuwono . (Liputan6.com/Muhammad Ali)

Liputan6.com, Jakarta - - Masa tugas Satgas Tinombala yang berasal dari Polri dan TNI diperpanjang enam bulan ke depan. Perpanjangan dilakukan lantaran kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora belum tertangkap.

"Penambahan masa tugas tersebut dilakukan sejak Januari 2020. Setelah hari ini dinyatakan usai, masa tugasnya Satgas Tinombala diperpanjang enam bulan dari Januari," ujar Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono di Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2019).

Menurut Argo, Satgas Tinombala berkomitmen menangkap Ali Kalora Cs dan terus berupaya melakukan pengepungan secara ketat di lokasi persembunyian mereka. Belakangan penyerangan lima anggota Ali Kalora menjadi atensi untuk meningkatkan kewaspadaan.

Argo mengatakan, dalam pengejaran di masa kerja kali ini, pihaknya tidak melakukan penambahan personel. Sebab, amunisi Ali Kalora CS masih sama, yakni satu laras panjang dan dua laras pendek rakitan.

"Tidak ada penambahan," kata Argo.

Sementara itu, Polda Sulawesi Tengah mengamankan lima orang diduga sebagai jaringan terorisme di wilayah Sulawesi tengah.

"Alhamdulillah kemarin kita dapat lima orang lagi," ujar Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Syafril Nursal saat konferensi pers akhir tahun 2019, pada Selasa (31/12/2019).

Lima orang ini disinyalir akan bergabung bersama kelompok sipil bersenjata yang selama ini menjadi buronan pihak kepolisian, yakni daftar pencarian orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur, pimpinan Ali Kalora.

Kelima orang tersebut masing masing berinisial FR, RW, AB, RWT, dan GD. Mereka seluruhnya ditangkap di Kota Palu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Anggota Satgas Meninggal Tertembak Kelompok MIT

Pemakaman Muhamad Saepul Muhdori, anggota Satgas Tinombala IV di Pandeglang, Banten, Sabtu (14/12/2019). (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama).
Pemakaman Muhamad Saepul Muhdori, anggota Satgas Tinombala IV di Pandeglang, Banten, Sabtu (14/12/2019). (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama).

Sebelumnya, seorang anggota Brimob Polri tewas ditembak oleh kelompok teroris yang menamakan diri Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah (Sulteng). Penyerangan anggota Ops Tinombala IV oleh kelompok MIT terjadi pada Jumat 13 Desember 2019.

Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Asep Adi Saputra menerangkan, polisi terus mengejar kelompok tersebut.

"Sementara ini kita masih gunakan waktu yang ada (belum ada perpanjangan operasi Tinombala). Perpanjangan nanti kita lihat. Kekuatan masih kayak kemarin belum ada penambahan tapi kewaspadaan ditingkatkan," ujar dia di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin 16 Desember 2019.

Asep mengungkapkan, pihaknya merasa kesulitan mengejar kelompok Ali Kalora. Hal ini dikarenakan kesulitan geografis.

"Di sana kan ada sebuah situasi geografis yang tak ringan. Ada blank spot area yang kemudian juga sekali lagi secara geografis sulit dijangkau," jelas dia.

 

 

Reporter: Ronald Chaniago

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya