Liputan6.com, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras pembunuhan Panglima Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Sebab, pembunuhan tersebut bakal memantik ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.
"MUI mengutuk dengan keras pembunuhan terhadap Jenderal Iran, Qasem Soleimani yang tewas bersama pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad Irak yang diserang dengan rudal dari drone AS," kata Sekjen MUI, Anwar Abbas dalam keterangannya, Sabtu 4 Januari 2020.
Anwar menuturkan, pembunuhan yang dilakukan secara terencana oleh pemerintah AS ini, berpotensi memantik ketegangan dan ancaman baru. Sebab, pemerintah Iran sebagai negara berdaulat tidak akan tinggal diam dan akan melakukan pembalasan terhadap pemerintah Amerika Serikat.
Advertisement
"Yang mungkin saja tidak terperhitungkan kapan dan bagaimana bentuknya oleh AS dan negara lain sehingga tidak mustahil hal demikian akan bisa menimbulkan bencana dan malapetaka yang jauh lebih besar lagi," ucapnya.
Baca Juga
MUI meminta, Amerika Serikat dan negara lain untuk tidak melakukan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Sebab, kata dia, cara-cara itu bisa menimbulkan masalah baru yang lebih rumit.
"Sehingga selain tidak mudah untuk menyelesaikannya juga akan bisa menyeret dan merusak kehidupan rakyat dan masyarakat di negara lain karena naiknya harga minyak dunia dan terganggunya perdagangan internasional yang ada," pungkasnya.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Serangan Roket
Sebelumnya, Soleimani tewas akibat serangan roket AS di Bandara Internasional Baghdad di Irak, pada Jumat pagi waktu setempat, sebagaimana dikonfirmasi oleh pihak pemerintah Iran maupun pemerintah AS.
Menanggapi pembunuhan tokoh pimpinan militer negaranya, Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami menyatakan bahwa Iran akan mengambil langkah pembalasan atas pembunuhan Mayor Jenderal Qasem Soleimani.
"Balas dendam yang menghantam akan kami lakukan untuk pembunuhan tidak adil terhadap Soleimani. Kami akan membalas semua yang terlibat dan bertanggung jawab atas pembunuhan itu," ujar Hatami.
Â
Reporter:Â Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement