Kapan Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H? Momen Penting Penetapan Hari Raya Idulfitri

Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 H akan berlangsung pada 29 Maret 2025, menggabungkan metode hisab dan rukyat.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 19 Mar 2025, 10:17 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 10:17 WIB
Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam jumpa pers hasil sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1446 H di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam jumpa pers hasil sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1446 H di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Jumat (28/2/2025). (dokumentasi Kemenag)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Agama (Kemenag) telah mengumumkan bahwa sidang isbat untuk menentukan awal Syawal 1446 H akan digelar pada 29 Maret 2025, yang bertepatan dengan 29 Ramadan 1446 H. Sidang isbat ini menjadi momen penting setiap tahun untuk menetapkan hari raya Idulfitri yang diikuti oleh seluruh umat Islam di Indonesia. 

Sidang isbat akan menggunakan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (observasi hilal) untuk memastikan tanggal 1 Syawal. Proses ini juga sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharuskan kedua metode ini digunakan untuk menentukan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. 

Berdasarkan perhitungan astronomis, ijtimak atau konjungsi hilal diperkirakan terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57 WIB. Namun, hasil verifikasi hilal akan dilakukan melalui mekanisme rukyat di lapangan pada berbagai titik di seluruh Indonesia. 

Promosi 1
 

Metode Penetapan Awal Syawal

Sidang isbat akan menggunakan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal Syawal. Metode ini sesuai dengan Fatwa MUI yang menekankan pentingnya kedua metode dalam menentukan awal bulan-bulan penting dalam kalender Hijriah. Perhitungan hisab menunjukkan bahwa ijtimak atau konjungsi akan terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB.

Berdasarkan data astronomi, posisi hilal diperkirakan berada pada minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh saat matahari terbenam. Data-data ini akan diverifikasi melalui mekanisme rukyat, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Proses Sidang Isbat

Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam jumpa pers hasil sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1446 H di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam jumpa pers hasil sidang isbat penentuan awal Ramadhan 1446 H di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Jumat (28/2/2025). (Foto: Kemenag)... Selengkapnya

Sidang isbat sendiri akan berlangsung secara tertutup pada pukul 18.45 WIB. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers yang dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Meskipun sidang isbat dilakukan tertutup, hasilnya sangat dinantikan oleh seluruh umat Islam di Indonesia, karena keputusan ini menentukan kapan Idul Fitri dirayakan. Keputusan yang diambil akan mengacu pada hasil pengamatan hilal yang telah diverifikasi secara ilmiah. 

Sidang isbat tidak hanya dihadiri oleh pihak internal Kemenag, tetapi juga perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, serta perwakilan organisasi Islam. Semua pihak ini berkolaborasi untuk memastikan akurasi penetapan tanggal 1 Syawal berdasarkan data ilmiah dan hasil pengamatan hilal. . Proses sidang akan melalui tiga tahapan penting: pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia, dan pengumuman hasil oleh Menteri Agama.

Hasil sidang isbat sebelumnya juga sudah menetapkan awal puasa Ramadan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025. Kemenag RI berharap sidang isbat kali ini juga dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang tepat.

Pertanyaan Seputar Sidang Isbat 1446 H

Kapan Sidang Isbat untuk 1 Syawal 1446 H dilaksanakan?

Sidang Isbat akan dilaksanakan pada 29 Maret 2025.

Apa saja metode yang digunakan dalam Sidang Isbat?

Metode yang digunakan adalah hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal).

Siapa yang terlibat dalam Sidang Isbat ini?

Sidang akan melibatkan perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.

Bagaimana proses penentuan awal Syawal dilakukan?

Prosesnya meliputi pemaparan data posisi hilal, verifikasi hasil rukyat, dan pengumuman hasil oleh Menteri Agama.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya