Hujan Diprediksi Merata di Seluruh Indonesia, BPPT Siap Lakukan Modifikasi Cuaca

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terjadi ke depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jan 2020, 15:12 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2020, 15:12 WIB
20151101-Tim BPPT dan TNI AU Siapkan Teknologi Modifikasi Cuaca
Tim Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI AU melakukan persiapan modifikasi cuaca (hujan buatan) untuk penanggulangan bencana asap di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, (01/11/2015). (Liputan6.com/Andrian Martinus)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terjadi ke depan.

"Jadi prediksi cuaca sepekan ke depan, diprediksi intensitas hujan sedang-lebat masih akan terjadi," kata dia, usia rapat di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Curah hujan yang demikian, jelas Dwikorita akan terjadi merata di seluruh wilayah Indonesia. Dari Barat hingga Timur, Sumatera sampai Papua.

"Di wilayah Sumatera bagian selatan, seluruh Jawa, Bali, hampir seluruh Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Kalimantan Sulawesi, Maluku, dan Papua," ungkapnya.

Ditemui secara terpisah, Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, prediksi bahwa hujan deras masih akan berlangsung menjadi patokan bagi pihaknya. Salah satunya dalam melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

"Iya. Banyak. Ada rilis BMKG terkait dengan cuaca ekstrem," kata dia.

Saksikan video di bawah ini:

Mitigasi Bencana

Sebaran hujan yang merata di seluruh wilayah Indonesia, lanjut dia, membuat pihaknya akan menjalankan operasi TMC untuk mengurangi curah hujan di daerah lain. Bukan semata hanya di Jabodetabek.

"Kita akan lakukan itu. Upaya kita nanti ke Jawa Tengah, Jawa Timur serta daerah lain yang memang memerlukan untuk mitigasi bencana.

"Ini terus (operasi TMC). Karena cuaca ekstrem kita prediksi, ya menurut BMKG akan terjadi hingga akhir Januari malah akan masuk ke puncak di Februari. Jadi kita harus secara berkesinambungan, persisten untuk bisa melaksanakan pencegahan-pencegahan terhadap perkiraan cuaca," tandas dia.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya