200 Tiang Listrik Roboh Terdampak Longsor di Sukajaya Bogor

Sejak dilanda bencana alam hingga saat ini, mereka hidup tanpa penerangan. Hal tersebut karena tiang-tiang listrik roboh.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 12 Jan 2020, 18:21 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2020, 18:21 WIB
bogor
Lokasi banjir bandang dan longsor yang melanda Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu (1/1/2020) lalu. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Tanah longsor dan banjir bandang yang menerjang Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor menyebabkan aktivitas masyarakat lumpuh.

Akses menuju kecamatan di wilayah barat Kabupaten Bogor ini terputus. Jalur ke desa-desa pun ada yang ambles dan tertutup material longsoran.

Bencana alam yang menerjang 11 desa di wilayah pada 1 Januari 2020 mengakibatkan ribuan bangunan rumah, masjid, sekolah, dan musala rusak. Sebanyak 13.467 orang mengungsi.

Sejak dilanda bencana alam hingga saat ini, mereka hidup tanpa penerangan. Hal tersebut karena tiang-tiang listrik roboh.

Agung Pratomo, Manager Bagian Jaringan PLN UP3 Bogor menyebutkan ada sekitar 200 tiang listrik yang tersebar di Kecamatan Sukajaya roboh dan hanyut diterjang banjir bandang dan longsor. Kondisi ini membuat pasokan listrik ke pemukiman penduduk padam.

"Untuk di kecamatan itu ada sekitar 200 batang. Kami terus berupaya melakukan pemulihan jaringan listrik di Kecamatan Sukajaya," ujar Agung, Minggu (12/1/2020).

Pascabanjir bandang dan longsor, sejumlah petugas PLN bekerja memasang tiang listrik yang roboh dan menyambungkan pasokan listrik ke desa-desa di Kecamatan Sukajaya.

Untuk perbaikan jaringan listrik, lanjut Agung, membutuhkan waktu cukup lama. Ada beberapa kendala sehingga jaringan listrik belum teraliri ke seluruh desa di Sukajaya.

Kendala pertama, akses jalan yang tertutup longsor belum selesai buka bahkan ada yang belum sama sekali diperbaiki oleh pihak berwenang.

"Sementara akses ke desa yang akan dituju tidak bisa dilalui motor maupun mobil sehingga mobilisasi material dan peralatan tidak bisa dilakukan," terang Agung.

Selanjutnya, ada lokasi yang belum diizinkan masuk oleh aparat karena masih berpotensi longsor susulan sehingga berbahaya dan berisiko bagi keselamatan personil dan peralatan.

"Contohnya di wilayah Desa Pasir Madang kita belum diijinkan masuk ke kawasan itu. Jalur antara Pasir Madang ke Cileuksa juga masih terputus karena jalannya hanyut. Tiang yang rusak dan hanyut di jalur itu sekitar 100 batang," bebernya.

 

5 Desa Masih Padam Listrik

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi longsor Kecamatan Nanggung dan Sukajaya, Bogor.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau lokasi longsor di Kecamatan Nanggung dan Sukajaya, Bogor, Minggu (5/1/2020).(Liputan6.com/ Achmad Sudarno)

Agung menyebutkan, hingga hari ke-12 pascabanjir dan longsor di Sukajaya, ada lima desa yang masih padam, antara lain Desa Pasir Madang, Cileuksa, Harkat Jaya, Cisarua, dan Jaya Raharja.

"Kalau akses jalannya sudah terbuka, aliran listrik juga sudah menyala," kata dia.

Adapun daerah yang belum teraliri listrik yaitu Desa Pasir Madang: Kampung Gunung Kembang, Kampung Anyar, Kampung Cidumpit, Kampung Legok Lame, Kampung Maniis, Kampung Pasir Gocap, Kampung Ciberani, Kampung Babakan Ciberani.

Di Desa Cileuksa: Kampung Cileuksa Hilir, Cileuksa Kaler, Cileuksa Utara, Ciparengpeng, Cijairin, Cihear, Pasir Mulya, Pasir Herieu, Cihaur, Cisusu, Cipugur, dan Kampung Ranca Nangka.

Desa Harkat Jaya: Kampung Banar, Sinar Harapan, Larangan, Banar Tonggoh, dan Kampung Banar Sabrang.

Desa Cisarua: Kampung Lebak Sanab, Cisalak, Leuwi Jamang, dan Kampung Sarongge. Sedangkan di Desa Jaya Raharja hanya Kampung Sihuut Lebak.(Achmad Sudarno)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya