Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan DKI Jakarta Heru Hermawanto mengatakan, revitalisasi kawasan Medan Merdeka dan Tugu Nasional (Monas) telah dilakukan sejak 2019. Revitalisasi dilakukan bersamaan dengan revitalisasi Masjid Istiqlal dan kawasan di sekitar Lapangan Banteng.
Rencananya, kawasan Medan Merdeka, Masjid Istiqlal dan Lapangan Banteng terhubung dengan jalur pejalan kaki. Selain itu, konsep dari revitalisasi ini berdasarkan kronologi sejarah Kawasan Monas dan Medan Merdeka sebagai pusat pemerintahan.
"Taman Merdeka sebagai ruang terbuka hijau. Selain itu sebagai sarana rekreasi berskala nasional yang kental dengan makna simboliknya untuk mengenang dan membangkitkan semangat perjuangan bangsa," Ujar Heru, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Advertisement
Sedangkan revitalisasi Plaza Selatan Monas, Heru menyebut lokasi itu rencananya diperuntukkan sebagai ruang terbuka yang dapat menampung kegiatan pemerintahan.
"Selama ini kegiatan-kegiatan tersebut menggunakan Ruang Agung yang merupakan jalan mengelilingi Tugu Nasional. Padahal Ruang Agung dirancang sejak awal pembangunan Tugu Nasional sebagai ruang kontemplasi," ujar Heru.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tebang Sejumlah Pohon
Sebelumnya, Revitalisasi kawasan Monas mendapat kritik dari koalisi pejalan kaki. Penyebabnya, sejumlah pohon ditebang untuk memuluskan proyek tersebut.
Kepala Unit Pengelola Kawasan Monas Isa Sanuri tak memungkiri adanya penebangan pohon untuk proyek revitalisasi Monas. Namun dia menjamin, akan kembali menempatkan pohon yang ditebang pada area revitalisasi Monas, tepatnya di sisi selatan.
"Dikembalikan lagi nanti fungsinya. Itu kan bahan revitalisasi, karena itu memang bagian dari hasil sayembara, itu dibuat plaza, kemudian nanti akan ditanam kembali di kawasan yang memang ada sekarang," kata Isa kepada merdeka.com saat dihubungi, Jumat (17/1/2020).
Menurut Isa, pihaknya akan menambah kawasan hijau di Monas. Penambahan kawasan hijau nantinya berada di lahan parkir. Dengan begitu kawasan Monas nantinya tidak lagi memiliki lahan parkir.
Advertisement