Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi baru mengetahui alasan Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menolak jabatan Wantimpres. Awalnya Jokowi membenarkan bila Wantimpres tidak boleh merangkap pimpinan parpol.
"Saya juga jadi tahu, tadi juga sudah disampaikan di dalam layar, mengapa Pak OSO tidak bersedia jadi Wantimpres, baru tau saya, alasan pertama ini undang-undang, jadi kalau jadi Wantimpres itu tidak boleh merangkap sebagai pimpinan parpol, gak boleh," kata Jokowi saat Pengukuhan DPP Partai Hanura 2019-2024 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Jumat (24/1/2020).
Baca Juga
Jokowi mengaku baru tahu OSO lebih pilih membangun partai Hanura ketimbang jabatan Wantimpres. "Alasan kedua, karena Pak OSO lebih mencintai Hanura dibanding Wantimpres, baru tahu saya juga," kata Jokowi.
Advertisement
Dengan hal tersebut, Jokowi yakin jika Hanura bisa dikelola secara profesional dan penuh kencitaan seperti yang ditunjukkan Pak OSO, maka Hanura akan jadi partai besar.
"Dan itu ditunjukkan anggota DPRD di seluruh tanah air baik di provinsi Kabupaten kota ada 870 anggota dewan dari partai hanura yang duduk di DPRD," ujar Jokowi.
Singgung Tak Diundang ke Munas
Dalam pidatonya, Jokowi juga menyinggung soal tidak diundangnya dirinya dalam Munas Partai Hanura beberapa waktu lalu.
Pada acara Munas Hanura saat itu, Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf memang tidak terlihat dalam acara bersama pejabat negara yang lain.
"Banyak yang bertanya, Pak presiden Munas Hanura kok gak datang, Pak Wapres kok juga gak datang, saya jawab sekarang, karena saya tidak diundang, Pak Wapres juga tidak diundang," kata Jokowi.
Jokowi sempat bertemu OSO perihal hal tersebut. Setelah diklarifikasi OSO, Jokowi paham alasan dirinya tidak diundang.
"ternyata beliau menyampaikan Pak, Nanti bapak dan wapres diundang dalam pengukuhan kepengurusan DPP yang nanti segera kita lakukan, oh berarti saya ngerti dan saya paham," tukasnya.
Â
Advertisement