Liputan6.com, Jakarta - Terletak di gugusan Kepulauan Seribu, Pulau Sebaru Kecil ditetapkan menjadi lokasi observasi 188 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kapal Pesiar World Dream.
Observasi terhadap 188 ABK di Pulau Sebaru Kecil tersebut dilakukan setelah ditemukan penumpang yang positif terkena virus corona di kapal tersebut.
Laporan Reporter Liputan6 SCTV, Selasa (25/2/2020) melihat pulau tersebut tidak berpenghuni. Pulau Sebaru terdiri atas Pulau Sebaru Besar dan Pulau Sebaru Kecil.
Advertisement
Pulau Sebaru Kecil dipilih sebagai lokasi observasi karena memiliki fasilitas lengkap. Di pulau tersebut terdapat asrama dengan model gedung yang terpisah serta ruang perawatan bekas rehabilitasi pecandu narkoba.
Sejumlah persiapan pun terus dilakukan menjelang kedatangan 188 WNI pada 28 Februari 2020 mendatang.
Gedung bekas perawatan pecandu narkoba tersebut, disulap menjadi ruang observasi 188 WNI. Di gedung 1, terdapat dua lantai untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang isolasi dan ruang perawatan. Kemudian lantai 2 telah dipersiapkan ruang pendukung kesehatan dengan fasilitas 33 tempat tidur. Sementara Gedung 2, disiapkan untuk ruang observasi pria dengan fasilitas 96 tempat tidur.
Pemerintah meminta agar masyarakat tak khawatir, karena Pulau Sebaru Kecil memiliki jarak yang cukup jauh dengan pulau lainnya. Pulau terdekat, adalah Pulau Kelapa dengan jarak 32 kilometer. Sehingga dinilai aman untuk observasi.
Dari Pantai Mutiara Pluit, jarak tempuh ke Pulau Sebaru Kecil memakan waktu 1,5 jam menggunakan kapal cepat (speed boat).
Pulau Sebaru Kecil memiliki luas 16,6 hektar yang secara administratif masuk dalam Kelurahan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy memastikan observasi aman di Pulau Sebaru Kecil. Masyarakat tidak perlu khawatir terkait penyebaran virus corona (COVID-19). Apalagi 188 WNI di Kapal World Dream sebenarnya orang yang sehat.
"188 WNI ABK yang akan dievakuasi dari Kapal World Dream dalam keadaan sehat. Mereka semua sudah mengantongi sertifikat sehat dari pemerintah Hong Kong dan jaminan sehat dari pihak Kapal World Dream," tegas Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mekanisme Penjemputan
Sejumlah persiapan pun terus dilakukan menjelang kedatangan 188 WNI pada 28 Februari 2020 mendatang.
Mekanisme penjemputan 188 WNI Kapal World Dream menggunakan KRI Soeharso milik TNI Angkatan Laut. Titik temu KRI Soeharso dengan Kapal World Dream di Selat Durian. Selat Durian merupakan selat yang berada di sebelah timur Pulau Kunduran, Kepulauan Riau.
"Estimasi pemindahan boat to boat akan dilakukan pada 26 Februari 2020 pukul 10.00 di Selat Durian. Dan akan tiba di Pulau Sebaru Kecil pada 28 Februari 2020 sekitar pukul 09.00 WIB," Muhadjir menerangkan.
Saat ini, KRI Soeharso sudah menuju ke laut, sekitar wilayah Riau. Kemudian WNI dipindahkan ke KRI Soeharso. Observasi di Pulau Sebaru Kecil selama 14 hari, terhitung sejak kedatangan 188 WNI di pulau tak berpenghuni tersebut.
Prosedur yang sama dilakukan saat observasi WNI dari Wuhan, Tiongkok, di Natuna, Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu. Tim gabungan yang sudah berpengalaman dan terlatih melakukan observasi di Natuna akan ditugaskan untuk menangani observasi.
"Satgas sudah langsung terbentuk dengan rapi. Jadi, kerjasama kolaborasi sipil dan militer. TNI Polri bekerja, sipil juga bekerja sesuai porsi kementerian lembaga masing-masing," lanjut Terawan.
Saat ini di lokasi Pulau Sebaru Kecil sudah ada tim yang bersiap menyambut WNI yang dievakuasi dari Kapal World Dream. Tim tersebut terdiri dari TNI Polri, BNPB.
Advertisement