Liputan6.com, Jakarta - Di tengah pandemi Corona, publik digegerkan dengan penemuan jasad pasangan suami istri (pasutri) yang ditemukan di kediamannya di Kampung Padurenan, Jatiluhur, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 27 Apri kemarin.
Kedua jasad pasutri tersebut ditemukan di ruangan yang berbeda. Karyadi sang suami ruang dapur, sementara jasad Chisty Handayani berada di ruang tengah.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh Polsek Jatiasih, petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Advertisement
Kedua jasad pasutri tersebut lalu dievakuasi oleh tim medis Puskesmas Jatiluhur berpakaian APD lengkap sesuai protokol Covid-19.
"Pihak puskesmas dibantu aparat, mengangkat mayat korban sesuai standar korban Covid-19 untuk dibawa ke RSUD Kota Bekasi guna pemeriksaan lebih lanjut," jelas Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, Senin, 27 April 2020.
Lantas, apa yang menyebabkan keduanya tewas?Â
Berikut sederet fakta pilu pasutri yang ditemukan tewas di Bekasi hingga di evakuasi dengan APD:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Berawal dari Kecurigaan Warga
Penemuan mayat bermula dari kecurigaan tetangga yang melihat pintu rumah korban dalam keadaan terbuka, serta lampu yang masih menyala pada siang hari.
Biasanya pada jam-jam kerja, pintu rumah korban selalu tertutup dan lampu dimatikan.
"Tetangganya baru pulang kerja, terus melihat pintu depan rumah korban masih menyala. Kemudian saksi memanggil Ketua RT setempat," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari, Senin, 27 April 2020.
Advertisement
2. Jasad Keduanya Terpisah di Ruangan Berbeda
Saksi bersama warga lainnya dan Babinsa, kemudian menuju ke dalam rumah korban. Warga pun mulai memanggil-manggil nama korban, namun tak ada jawaban dari dalam
"Karena tidak ada jawaban, warga pun masuk ke dalam rumah dan melihat korban (istri) sudah tergeletak di lantai ruang tengah, dan suami korban juga telentang di ruang dapur. Keduanya sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.
3. Tidak Ditemukan Tanda-Tanda Kekerasan
Penemuan mayat pasutri kemudian dilaporkan warga ke Polsek Jatiasih. Petugas pun tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada mayat korban.
Karena itu penanganan mayat korban dilakukan oleh tim medis Puskesmas Jatiluhur dengan protokol Covid-19.
"Pihak puskesmas dibantu aparat, mengangkat mayat korban sesuai standar korban Covid-19 untuk dibawa ke RSUD Kota Bekasi guna pemeriksaan lebih lanjut," jelasnya.
Advertisement
4. Sempat Terdengar Cekcok
Menurut keterangan tetangga, lanjut Erna, sehari sebelum ditemukan tewas, terdengar keributan besar dari dalam rumah korban.
Namun tetangga tak berani melerai, dikarenakan tak ingin mencampuri urusan rumah tangga orang lain.
"Untuk barang-barang korban tidak ada yang hilang," tandas Erna.
Saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi pihak RSUD Kota Bekasi untuk memastikan penyebab kematian pasutri tersebut.