Menag: Kegembiraan Idul Fitri Tak Boleh Hilang Akibat Pandemi Corona

Menag Fachrul Razi juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengadakan takbir keliling pada malam Idul Fitri.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Mei 2020, 17:05 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2020, 17:05 WIB
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri (iStock)
Ilustrasi Hari Raya Idul Fitri (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi berharap pandemi virus corona Covid-19 tidak mengurangi sama sekali kegembiraan dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri 1441 Hijriah.

Mengingat, Hari Raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

"Ibadah dan silaturahmi bisa dilakukan di rumah saja. Kegembiraan jangan sampai hilang tetapi tetap harus terhindar dari Covid-19," ujar Fachrul, seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/5/2020).

Lebih lanjut, Fachrul kembali mengingatkan agar masyarakat tidak mudik Lebaran Idul Fitri. Dia mengatakan, mudik bisa membawa virus corona penyebab Covid-19 ke kampung halaman dan justru malah menyebabkan malapetaka bagi keluarga.

Dia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mengadakan takbir keliling pada malam Idul Fitri. Sebab, menurut Fachrul, takbiran bisa dilakukan di rumah.

"Namun, saya juga mengimbau masjid dan musala tetap menggaungkan takbir melalui pengeras suara untuk memeriahkan malam Idul Fitri," tutur Fachrul.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Salat Idul Fitri di Rumah

Ilustrasi idul fitri
Ilustrasi idul fitri (sumber: istockphoto)

Selain itu, Fachrul juga mengimbau agar pelaksanaan salat Idul Fitri dapat dilakukan di rumah saja bersama keluarga atau pun sendiri.

Menurut pendapat beberapa ulama, kata Fachrul, salat Idul Fitri berjemaah bisa dilakukan oleh empat orang saja.

"Salat Idul Fitri adalah salat sunah muakad, yang artinya salat sunah yang sangat dianjurkan. Rasulullah juga tidak pernah meninggalkan salat Idul Fitri," ucapnya.

Pada saat Hari Raya Idul Fitri, Fachrul juga mengimbau masyarakat merayakan Lebaran di rumah saja.

Menurutnya, tidak perlu bertamu atau menerima tamu di rumah karena bisa saja orang lain merupakan pembawa virus corona penyebab Covid-19 tanpa gejala.

"Silaturahim bisa dilakukan melalui media sosial. Saat ini banyak sekali media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk saling bermaafan. Silaturahim tidak harus bertemu fisik. Silaturahmi terjalin bukan karena kedekatan fisik melainkan kedekatan batin," jelas Fachrul.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya