Positif Covid-19, Bayi 9 Bulan di Mataram Meninggal Dunia

Anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Mataram juga menuturkan, pihaknya hingga kini belum mengetahui bayi FH telah kontak dengan siapa.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2020, 19:33 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2020, 19:33 WIB
Ilustrasi-Jasad-Bayi
Ilustrasi jasad bayi

Liputan6.com, Jakarta Covid-19 tak memandang batasan usia. Satu lagi seorang bayi dilaporkan meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif Corona. Bayi laki-laki berinisal FH asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal di usia 9 bulan, pada Selasa, 23 Mei 2020.

Menurut Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Mataram, hasil swab positif bayi FH baru diketahui, Rabu malam kemarin, 27 Mei 2020. Meski begitu, proses pemakamannya tetap dilakukan dengan protokol Covid-19.

"Bayi yang berasal dari Lingkungan Karang Rundun, Kelurahan Bertais, Kecamatan Sandubaya tersebut meninggal pada 23 Mei 2020. Namun, hasil uji swab positifnya baru keluar tadi malam," kata I Nyoman Swandiasa di Mataram, Kamis (28/5/2020).

Dengan meninggalnya bayi FH, maka jumlah pasien positif Corona yang meninggal di Kota Mataram secara kumulatif menjadi empat orang.

Anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini juga menuturkan, pihaknya hingga kini belum mengetahui FH telah kontak dengan siapa.

"FH terkonfirmasi positif Covid-19, nonklaster, dan sampai saat ini belum diketahui FH telah kontak dengan siapa sehingga bisa terpapar," kata I Nyoman yang juga sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram dilansir Antara.

Sementara itu, hingga Rabu, 27 Mei kemarin, pukul 20.00 WIB, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat, jumlah pasien positif Corona di Kota Mataram secara kumulatif tercatat sebanyak 207 orang. Dengan rincian 106 orang dalam perawatan, 97 orang sembuh dan empat orang meninggal dunia. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Butuh Peran Serta Masyarakat

Dari data itu, tercatat juga jumlah orang tanpa gejala sebanyak 443 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 224 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 19 orang.

Untuk itu pihaknya berharap, masyarakat turut berperan serta dalam membantu pemerintah untuk kasus Covid-19.

"Karenanya, masyarakat diimbau tetap tenang, menerapkan sosial dan physical distancing dengan menghindari keramaian dan mengurangi aktivitas di luar rumah," pinta I Nyoman.

Dia pun tak lupa mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemeritah dengan terus menggenakan masker saat keluar rumah, rajin cuci tangan dengan sabun, tetap menggunakan hand sanitizer dan melakukan pola hidup bersih dan sehat.

"Hal itu dimaksudkan agar penanganan penyebaran COVID-19, yang diupayakan pemerintah bisa berjalan efektif," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya