Hiburan Malam Lokasi Paling Rawan Penularan Covid-19 di Korea Selatan

Selain lokasi hiburan malam, ada beberapa lokasi rawan penyebaran Covid-19. Di antaranya yakni, rumah ibadah.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 13 Jun 2020, 15:05 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2020, 15:05 WIB
Kasus Virus Corona di Korsel Melonjak Jadi 204 Orang
Petugas menyemprotkan disinfektan di depan Gereja Shincheonji di Daegu, Korea Selatan, Kamis (20/2/2020). Korea Selatan resmi menjadi negara terbesar yang melaporkan jumlah kasus virus corona atau COVID-19 di luar China. (Kim Jun-beom/Yonhap via AP)

Liputan6.com, Jakarta Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan (Korsel) Umar Hadi menyebut, tempat paling rawan penularan virus Corona Covid-19 di Korsel yakni lokasi yang dijadikan hiburan malam.

Menurut dia, banyak orang yang terpapar Covid-19 usai mengunjungi hiburan malam.

"Tempat paling rawan terjadi kluster (baru) itu dari pengalaman di Korea sejak 6 Mei, yang pertama itu adalah tempat hiburan. Jadi ada satu kluster di Seoul memang itu dari satu tempat hiburan malam," ujar Umar dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (13/6/2020).

Selain lokasi hiburan malam, ada beberapa lokasi rawan penyebaran Covid-19. Di antaranya yakni, rumah ibadah. Dia mengatakan, ada beberapa gereja di sekitar Seoul yang menjadi tempat penyebaran baru virus Corona Covid-19.

"Yang ketiga baru sekolah, sarana-sarana pendidikan seperti tempat kursus. Keempat itu sarana olahraga, gym (fitness center). Baru berikutnya perkantoran, toko-toko dan mal," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kluster Baru Positif Corona

Korsel diketahui telah melakukan relaksasi terhadap kebijakan pembatasan sosial setelah adanya penurunan angka kasus positif Covid-19. Korsel menerapkan kebijakan new normal atau tatanan kehidupan normal baru.

Namun, kebijakan new normal di Korsel tak berjalan dengan baik. Korsel harus dihadapkan dengan gelombang kedua penyebaran virus Covid-19. Ada banyak kluster baru positif Corona.

"Memang sejak relaksasi tanggal 6 Mei itu, kemudian ternyata muncul kluster-kluster penyebaran baru," kata Umar.

Berkaca dari munculnya kluster-kluster baru setelah melakukan relaksasi, pemerintah Korea Selatan pun memutuskan untuk kembali memperketat aturan atau protokol kesehatan.

"Jadi karena itu, tanggal 29 Mei lalu diperketat lagi. Jadi kembali seperti tempat-tempat ibadah disarankan tidak melakukan kegiatan, tempat museum-museum ditutup lagi. Jadi memang ada risikonya dari relaksasi social distancing itu," kata dia.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya