Hari Anti Narkotika, Ma'ruf Amin Sebut Milenial Paling Rentan Terpapar Narkoba

Menurut Ma'ruf, PBB mencatat pada 2018 sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 persen dari penduduk dunia dengan rentang usia 15-65 tahun, mengaku pernah mengkonsumsi narkoba.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 26 Jun 2020, 11:16 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2020, 11:16 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)
Wapres Ma'ruf Amin mengunjungi Universitas Mataram, Lombok, NTB. (Foto: Setwapres)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutannya saat peringatan Hari Anti Narkotika Internasional. Berdasarkan data, generasi milenial menjadi yang paling rentat terpapar narkoba.

"Kelompok masyarakat yang paling rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Hal ini memerlukan perhatian khusus," tutur Ma'ruf Amin lewat virtual, Jumat (26/6/2020).

Menurut Ma'ruf, PBB mencatat pada 2018 sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 persen dari penduduk dunia dengan rentang usia 15-65 tahun, mengaku pernah mengkonsumsi narkoba. Sementara data BNN, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia tahun 2017 sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 10-59 tahun.

"Tahun 2019 naik menjadi 3,6 juta. Sedangkan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 mencapai angka 2,29 juta," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kontribusi Lawan Corona

Jalin Silahturahmi, Emtek Grup Bertamu ke MUI
Ketua MUI Ma`ruf Amin (tengah) bersama Direktur Utama Indosiar Imam Sudjarwo (kiri) saat menerima kunjungan Emtek Grup di Gedung MUI Jakarta, Selasa (8/8). Kunjungan Emtek Grup ke MUI tersebut untuk menjalin silaturahmi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ma'ruf meminta seluruh generasi bangsa Indonesia dapat berpartisipasi memerangi penyalahgunaan narkoba, sebagaimana bertahan menghadapi pandemi virus Corona atau Covid-19.

Keduanya merupakan masalah serius yang berdampak pada berbagai aspek.

"Penanganan narkotika dan COVID-19 membutuhkan standar yang sama, yaitu untuk memberi jaminan dan melindungi hak-hak masyarakat agar dapat hidup, tumbuh, dan berkembang secara optimal," Ma'ruf menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya