Catatan Kunker Perdana Jokowi ke Luar Kota di Saat Pandemi Covid-19

Jokowi memberikan waktu dua minggu kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menekan angka penyebaran corona.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 26 Jun 2020, 20:58 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2020, 20:58 WIB
Presiden Jokowi saat mengunjungi Villa So Long dan Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi
Presiden Jokowi saat mengunjungi Villa So Long dan Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020).(Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Jawa Timur, Kamis 25 Juni 2020. Ini merupakan kunjungan perdana Jokowi selama masa pandemi virus corona (Covid-19). Sebab, selama pandemi corona, Jokowi lebih banyak berkegiatan melalui video conference dari Istana Kepresidenan.

Meski kunjungan dilakukan saat pandemi, pihak Istana memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Terlebih, daerah yang dikunjungi Jokowi tersebut termasuk zona merah Covid-19.

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan rombongan terbatas yang ikut dalam kunjungan kerja telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan rapid test. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Pertama, sebelum berangkat para pendamping Bapak Presiden baik itu menteri, paspampres, dan perangkat lainnya akan dilakukan rapid test," ujar Heru di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, dikutip dari siaran pers, Kamis kemarin.

Pihak Istana juga mengurangi jumlah kapasitas penumpang di pesawat kepresidenan-1 sesuai protokol kesehatan. Pesawat kepresidenan-1 yang biasanya menampung hingga 55 penumpang kini hanya dapat menampung 25 penumpang.

Di Jawa Timur, ada dua lokasi yang dikunjungi oleh Jokowi, yakni Kota Surabaya dan Kabupaten Banyuwangi. Jokowi terlebih dahulu mengunjungi Gedung Grahadi Kota Surabaya untuk memberikan arahan melalui video conference kepada kepala daerah se-Jawa Timur terkait penanganan corona di wilayah tersebut.

Hal ini mengingat kasus corona di Jawa Timur yang terus meningkat setiap harinya. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberikan waktu dua minggu kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menekan angka penyebaran corona.

"Saya minta dalam waktu 2 minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," kata Jokowi saat memberikan arahan.

Dia menyampaikan, terjadi penambahan sebanyak 183 kasus positif corona di Jawa Timur pada Rabu 24 Juni 2020. Jumlah penambahan kasus ini, kata Jokowi, merupakan yang terbanyak di Indonesia.

"Hati-hati, (penambahan kasus) ini terbanyak di Indonesia. Tetapi juga yang menumbuhkan optimisme kita angka kesembuhannya (pasien corona di Jawa Timur) juga berada pada posisi yang lumayan yaitu 31 persen," ucapnya.

Dia meminta agar dilakukan pengendalian kasus corona dalam dua minggu ke depan secara bersama-sama dan terintegrasi. Jokowi ingin seluruh kepala daerah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 berperan mengatasi masalah tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tak Pakai Masker

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Pasar Tradisional Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/6/2020).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Pasar Tradisional Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi, Kamis (25/6/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Selain itu, Jokowi juga menyoroti banyaknya masyarakat di Surabaya yang tidak memakai masker. Dia pun telah meminta Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengirim masker sebanyak-banyaknya ke Surabaya.

"Tadi disampaikan oleh gugas bahwa masih 70 persen yang enggak pakai masker, ini angka yang gede banget," tutur Jokowi.

Usai memberikan arahan, Jokowi dan rombongan kemudian menuju Kabupaten Banyuwangi menggunakan jalur udara. Dia mengunjungi Pasar Tradisional Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.

Jokowi tampak mengenakan pelindung wajah atau face shield serta tetap menjaga jarak saat menyapa sejumlah pedagang di pasar itu. Dia didampingi oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Mantan Wali Kota Solo itu sempat meninjau Pasar Pelayanan Publik Rogojampi yang merupakan upaya pemerintah setempat untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat.

Selama masa pandemi corona, Pasar Pelayanan Publik tersebut telah berbenah untuk turut menerapkan protokol kesehatan di tengah masa adaptasi kebiasaan baru. Dalam kunjungannya, Jokowi melihat bagaimana antrean warga yang membutuhkan layanan telah diatur untuk menjaga jarak.

Setelah itu, Jokowi mengunjungi Villa So Long dan Pantai So Long di Kabupaten Banyuwangi untuk melihat persiapan prakondisi sebelum memasuki fase new normal atau tatanan kehidupan baru. Menurut dia, Banyuwangi merupakan daerah yang paling siap menerapkan new normal atau tatanan kehidupan untuk sektor pariwisata.

Jokowi juga menilai bahwa Banyuwangi salah satu daerah yang serius membenahi sektor pariwisata di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

"Saya melihat di lapangan, Banyuwangi adalah daerah yang saya lihat paling siap menyiapkan menuju ke sebuah prakondisi menuju ke sebuah normal baru. Peran pemerintah daerah, peran masyarakat, saya lihat disini antisipasinya sangat bagus sekali," jelas Jokowi di lokasi.

Melibatkan Masyarakat

Presiden Jokowi Kunjungi Banyuwangi Pantau Tatanan Baru Sektor Pariwisata
Presiden Joko Widodo mengecek kesiapan tatanan baru di sektor pariwisata di Kabupaten Banyuwangi.

Selain itu, dia mengapresiasi pemerintah kabupaten Banyuwangi yang melibatkan masyarakat setempat dalam mengembangkan sektor pariwisata di daerahnya. Misalnya, hotel-hotel bertaraf bintang tiga ke bawah diberikan kepada masyarakat.

Sementara, hotel dengan taraf bintang empat ke atas diberikan perizinannya kepada investor. Dengan begitu, pemerintah daerah juga ikut membantu perekonomian masyarakat setempat.

"Saya kira proses seperti ini yang patut dicontoh oleh daerah yang lain," ucap dia.

Jokowi mendukung penuh apa yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mengembangkan sektor pariwisata saat prakondisi menuju new normal. Dia menilai persiapan prakondisi sebelum memasuki new normal sangat penting agar sektor pariwisata sudah siap apabila nantinya destinasi wisata dibuka untuk umum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya