Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara terkait pengetesan Covid-19 di zona permukiman warga sekitar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD). Ia meminta agar warga tidak menolak pengetesan.
"Jadi, tindak lanjutnya kami sudah bersepakat dengan Pak Wali, satu adalah pengetesan lingkungan sekitar itu wajib hukumnya bukan pilihan," kata Ridwan Kamil usai pertemuan dengan Wali Kota Bandung di Gedung Sate, Jumat (10/7/2020).
Menurut Emil, panggilan karib Riwan Kamil, pengetesan perlu dilakukan untuk menekan penyebaran virus Corona. Ia berujar, pengetesan tersebut belajar dari pengalaman sebelumnya di Kota Sukabumi.
Advertisement
Sebagaimana diketahui, pada Mei lalu terjadi penambahan kasus bahkan menimbulkan klaster baru di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Polri, Kota Sukabumi. Klaster ini bahkan mengakibatkan rantai penularan kasus.
"Karena di Sukabumi juga dulu bocor juga ke wilayah sekitarnya, sehingga itu (pengetesan) akan dilakukan pak wali secepatnya," ucap Emil.
Selain pengetesan, Emil menyarankan kawasan Hegarmanah dan sekitarnya yang lokasinya dekat dengan Secapa AD dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).
"Saya juga sarankan lakukan PSBM secara ketat. Jadi, jalan-jalan masuk akan ditutup, nanti yang boleh masuk hanya penghuni. Untuk kegiatan sekunder tersier saya titip ke Pak Wali ditutup dulu selama 14 hari," ujarnya.
Emil mengakui bahwa klaster dari institusi kenegaraan khususnya Secapa AD merupakan kejadian luar biasa. Sehingga, lanjut Emil, setelah nanti data dilaporkan ke pusat, jumlah kasus akan kembali ke keterkendalian sebelumnya.
"Tindakan cepat yang kami lakukan akan segera kami siapkan. Kita menyadari dengan kerendahan hati bahwa ini adalah dinamika yang kadang-kadang kita siap kadang-kadang kita tidak paham," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Rekor Baru
Jawa Barat (Jabar) mencetak rekor penambahan kasus Corona harian tertinggi di Indonesia pada Kamis, 9 Juli 2020.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyebut Jabar melaporkan penambahan kasus Corona sebanyak 962 kasus.
"Kita mendapatkan penambahan cukup banyak dari Provinsi Jawa Barat sebanyak 962 kasus dan dilaporkan 27 orang sembuh di Jawa Barat," kata Achmad Yurianto dalam keterangan pers daring di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Yuri menjelaskan, lonjakan penambahan kasus Corona di Jawa Barat ini disebabkan oleh kluster baru di Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa AD) di Bandung. Kluster ini, kata dia, telah selesai dilakukan penyelidikan epidemiologi sejak 29 Juni 2020 (secara berturut-turut).
"Yang kita dapatkan keseluruhan kasus positif dari kluster ini sebanyak 1.262 orang," ucap Yuri.
Dia membeberkan, pasien positif Covid-19 di Secapa AD terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih. Dari jumlah kasus positif tersebut, hanya ada 17 orang yang dirawat dan diisolasi di rumah sakit. Mereka dirawat di Rumah Sakit Dustira Cimahi.
"Karena ada keluhan, meskipun dalam derajat keluhan ringan. Di antaranya (keluhan) paling banyak dari 17 orang ini demam, beberapa di antaranya mengeluh di pernafasannya, baik batuk maupun agak sesak," jelas Yuri.
Sementara sisanya, yakni sebanyak 1.245 orang yang positif terinfeksi virus Corona itu, tak merasakan keluhan apa pun.
"Dan saat ini semuanya kita karantina di wilayah Pendidikan Secapa, Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat di Bandung," ucap jubir.
Advertisement