Liputan6.com, Jakarta Ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla alias JK mengingatkan masyarakat bahwa daya rusak virus corona Covid-19 sangat tinggi. Karena itu, dia meminta pemerintah melakukan penanggulangan yang cepat untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan JK dalam acara silaturahim Pengurus DMI Wilayah Jabar dan 27 kabupaten/kota, di Kota Bekasi pada Sabtu (18/7/2020).
"Daya rusak virus ini tinggi sekali. Lima sampai enam persen yang terkena di seluruh dunia meninggal. Maka penyelesaiannya siapa yang lebih cepat, maka itu yang akan berkurang," kata JK.
Advertisement
Upaya yang harus dilakukan masyarakat dalam mencegah penularan Covid-19 yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun secara disiplin.
Kemudian, pemerintah harus melakukan sterilisasi secara rutin di tempat yang berpotensi menyebarkan virus. Pemerintah juga harus melakukan pemeriksaan atau testing, pelacakan atau tracing, dan pengobatan atau treatment terhadap masyarakat secara masif.
"Karena ini perang, jadi yang namanya perang itu mematikan atau dimatikan. Maka harus dilakukan penyemprotan (disinfektan) ini agar virus juga enggak ke mana-mana," katanya.
"Dewan masjid memandang bahwa kita harus melaksanakan dua hal, menghindari melalui mitigasi kepada jemaah agar menghindar. Kemudian melawan dengan pembersihan masjid melalui disinfektan," sambungnya.
Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla mengapresiasi langkah Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar yang bisa mengendalikan penularan virus corona di wilayahnya. Padahal Jabar memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
"Saya mengapresiasi Gubernur Jawa Barat dan seluruh masyarakat Jawa Barat bahwa walaupun penduduknya banyak dan terbesar di Indonesia, tapi jumlah (penduduk) yang terkena Covid-19 tidak berbanding lurus dengan jumlah penduduk," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
2 Jurus Lawan Corona di Masjid
Sesuai arahan JK, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta agar masjid-masjid di Jawa Barat yang berjumlah hampir 100.000 melakukan dua gerakan utama berkaitan dengan pencegahan dan perlawanan terhadap virus corona.
"Pencegahannya adalah sebelum salat dan setelah salat selalu diumumkan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Kemudian perlawanannya adalah setiap hari melakukan disinfeksi (penyemprotan) di masjid dan sekelilingnya,' ucap dia.
Dua gerakan itu akan dilakukan secara masif di masjid-masjid yang ada di Jabar. Dengan begitu, diharapkan masjid menjadi tempat yang bersih dan aman dari Covid-19. Sehingga ibadah bisa dilakukan secara maksimal dengan tetap menjaga protokol kesehatan.
"Oleh karena itu, saya titip kepada Dewan Masjid Indonesia Jawa Barat harus yang terdepan dalam mengabarkan dan menasihatkan. Orang tua kita tadi Pak Jusuf Kalla menasihatkan agar sebelum azan dan setelah salat fardhu selalu ada pengumuman dari DKM tentang cara menjauhi Covid-19, hanya 3M. Karena obat dan vaksinnya belum ditemukan,"' pungkas Ridwan Kamil.
Reporter: Aksara Bebey/Merdeka.com
Advertisement