Survei Indikator Politik: 60,6 Persen Masyarakat Setuju PSBB Dicabut

Survei yang dilaksanakan pada Juli 2020 memperlihatkan terjadi kenaikan dari dua bulan lalu bahwa mayoritas responden menginginkan PSBB dihentikan

oleh Luqman Rimadi diperbarui 21 Jul 2020, 16:09 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 16:09 WIB
FOTO: Pemprov DKI Bagi Sif Kerja di Masa PSBB Transisi
Suasana jam pulang kerja di jalur pedestrian kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (22/6/2020). Pemprov DKI Jakarta mulai menerapkan perubahan sif kerja dengan waktu jeda tiga jam, yaitu pukul 07.00-16.00 pada sif pertama dan pukul 10.00-19.00 pada sif kedua. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Survei nasional Indikator Politik Indonesia menunjukan mayoritas masyarakat menilai kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi berjalan.

Survei yang dilaksanakan pada Juli 2020 memperlihatkan terjadi kenaikan dari dua bulan lalu bahwa mayoritas responden menginginkan PSBB dihentikan. Sebesar 60,6 persen menginginkan PSBB dihentikan agar ekonomi bisa berjalan. Sementara yang menyatakan PSBB sebaiknya dilanjutkan agar Covid-19 bisa diatasi sebesar 34,7 persen.

Hal ini berubah dari Mei 2020. Dua bulan sebelumnya yang menyatakan PSBB dilanjutkan sebanyak 50,6 persen, sementara yang menyatakan PSBB dihentikan sebanyak 43,1 persen.

"Sekarang peta berubah sekali. Kalau kita cek di sini ada perubahan luar biasa, yang sebelumnya dua bulan lalu itu meminta PSBB dilanjutkan mayoritas, sekarang justru menjadi minoritas," jelas Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat pemaparan survei, Selasa (21/7/2020).

Menurut Burhanuddin, kondisi ini mengkhawatirkan lantaran jumlah kasus positif Covid-19 semakin meningkat.

Dia menduga hal tersebut terjadi karena masyarakat terdampak dengan kondisi ekonomi akibat pandemi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ekonomi Jadi Prioritas

FOTO: Penerapan Protokol Kesehatan Rumah Makan di Tangsel
Pelayan mengenakan pelindung wajah saat melayani pengunjung di Restoran Bandar Djakarta, Alam Sutra, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (10/6/2020). Tangerang dan Tangerang Selatan menjalankan PSBB transisi menuju kenormalan baru dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Pada survei ini juga, memperlihatkan masyarakat lebih memprioritaskan ekonomi dibanding kesehatan. Pada Juli 2020, sebesar 47,9 menyatakan memprioritaskan ekonomi. Meningkat dari dua bulan lalu yang berada pada 33,9 persen.

Sementara, yang memprioritaskan masalah kesehatan terjadi penurunan pada Juli 2020 menjadi 45 persen. Dua bulan sebelumnya mencapai 60,7 persen.

Survei nasional Indikator Politik Indonesia ini dilakukan 13-16 Juli 2020.

Survei dilakukan dengan kontak telepon dengan menggunakan sampel sebanyak 1.200 responden. Metode survei menggunakan simple random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya