Polisi Cari Penyebar Video Pedagang Diusir Perempuan Mengaku Istri Wakapolda Sumsel

Rudi mengklarifikasi bahwa istrinya tidak pernah berselisih dengan pedagang pasar.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 13 Agu 2020, 17:34 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2020, 17:34 WIB
Ilustrasi Oknum Polisi
Ilustrasi Kepolisian. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Video seorang ibu pedagang pasar yang menangis lantaran diusir lapak dagangnya di Pasar 16 Ilir Palembang, oleh perempuan yang mengaku sebagai istri Wakapolda Sumatera Selatan viral di media sosial. 

Wakapolda Sumsel Brigjen Rudi Setiawan pun mengklarifikasi bahwa istrinya tidak pernah berselisih dengan pedagang pasar. Setelah ditelusuri, perempuan tersebut rupanya istri Wakapolda Sumsel. 

"Yang dimaksud bukan istri saya. Dia (perempuan mengaku istri Wakapolda) minta maaf malahan," tutur Rudi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (13/8/2020).

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriyadi mengatakan, pihaknya kini menelusuri penyebar video tersebut. Pasalnya, peristiwa itu sudah selesai dan terjadi pada Januari 2020 lalu.

"Sudah dagang lagi. Januari kemarin. Nah untuk yang posting sudah dilakukan penyelidikan oleh Polrestabes Palembang. Karena bukan dia yang memposting. Ada akun lain yang memposting. Itu sedang kita sidik kita tangani kasusnya," kata Supriyadi saat dihubungi terpisah.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada 12 Januari 2020 dan selesai pada 14 Januari 2020. Si ibu pedagang pun telah kembali berjualan 15 Januari 2020 di Pasar 16 Ilir Palembang.

"Dia sebenarnya pernah posting di Youtube tapi tidak ada yang melihat. Nah ada yang repost lagi dua hari lalu, nah itu yang viral," Supriyadi menandaskan.

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Curhat Pedagang yang Buat Viral

Jembatan Ampera
Jembatan Ampera di Palembang. (Sumber: Pixabay)

Sebelumnya, Seorang ibu bernama Tesari (28) yang merupakan pedagang kaki lima di pasar 16 Ilir Palembang, harus mengalami nasib tragis. Sebabnya dia berurusan dengan seorang perempuan yang mengaku sebagai istri Wakapolda Sumsel dan berakibat dia harus menutup warung dagangannya.

Melalui media sosial dan kemudian viral, Tesari memulai ceritanya. Tidak jelas kapan kejadian tersebut, namun yang pasti terjadi ketika dia dan suaminya hendak membuka warung namun ada kendaraan yang parkir tepat di lapak dia berjualan. Meski sudah diperingatkan, ibu tersebut mengaku bahwa dia hanya sebentar memarkirkan kendaraannya untuk mengurus keperluannya. Namun yang ditunggu tak kunjung tiba.

"Sudah sejam lebih posisi sudah siang yang lain sudah buka semua," kata Tesari menceritakan kejadiannya itu seperti dikutip Liputan6.com, Kamis (13/8/2020).

Saat perempuan tersebut muncul, Tesari menegur perempuan itu. Tak dinyana dia mendapatkan respons mengejutkan. Perempuan yang tidak terima ditegur langsung menyebut dia adalah istri wakapolda. Perempuan itu dengan keras mengancam dia dan suaminya tidak dapat berjualan di sana lagi, sembari memotret wajah Tesari.

"Tunggu saja, tunggu saja, kamu pasti enggak bisa jualan lagi," ancam perempuan yang mengaku istri Wakapolda itu kepada Tesari sambil berlalu.

Tidak sampai di situ, baru saja lapak jualan dibuka dia dan suaminya didatangi beberapa orang dan minta menutup warungnya. Dia diminta ikut ke rumah perempuan itu untuk meminta maaf.

Namun, bukan permintaan maaf yang diterima Tesari, dia terus mendapat ancaman dirinya tidak akan dapat berjualan di Pasar 16 Ilir.

Dia dan suami kembali ke lapak dagangan. Namun, kata dia, ada Satpol PP yang meminta dia menutup warung dagangannya. "Cuma saya sendiri (yang tutup), saya enggak boleh terlihat di pasar itu karena saya sudah berani menegor istri bapak Wakapola Palembang," rintih Tesari.

Viral di sosial media video seorang ibu pedagang di Palembang yang membagikan pengalaman tidak mengenakkan saat bermaksud membuka lapak dagangnya. Dia mengaku bersinggungan dengan istri Wakapolda Sumatera Selatan, yang disebutnya Wakapolda Palembang.

Saat itu, lapak dagangnya dipakai parkir oleh seseorang yang mengaku istri pejabat tinggi Polri. Ibu pedagang awalnya mengizinkan dengan syarat tidak lama. Namun karena habis satu jam lebih, si ibu pedagang pun menegur. Hasilnya, dia pun diancam dan akhirnya terusir dari lapak dagangnya meski sudah meminta maaf.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya