Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News hari ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta genteng rumah warga di sekitar flyover atau jalan layang Tapal Kuda untuk dicat atau diwarnai.
Menurut Anies, hal ini dilakukan semata-semata demi estetika saat gambar flyover Tapal Kuda diambil dari atas.Â
Dalam video YouTube Pemprov DKI yang beredar luar, Anies bahkan tengah menentukan warna cat apa yang cocok untuk genteng rumah warga. Dia juga meminta Dinas Kehutanan dan Tata Kota untuk melakukan penghijauan di sekitar lokasi.
Advertisement
Sementara itu, terkait pendampingan hukum yang diberikan pihak Kejaksaan Agung untuk Jaksa Pinangki juga tak kalah menuai sorotan publik.Â
Salah satunya datang dari Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango. Menurutnya, Jaksa Pinangki tidak layak mendapat pendampingan meski masih bagian dari Persatuan Jaksa Indonesia (PJI).Â
Pendampingan tersebut juga disebut akan semakin menimbulkan prasangka serta kecurigaan publik.
Informasi penting lainnya terkait sikap Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menyayangkan masih ada kelompok tertentu yang tidak percaya dengan pandemi Covid-19.Â
Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 20 Agustus 2020:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Untuk Estetika, Anies Minta Genteng Rumah Warga Sekitar Flyover Tapal Kuda Dicat
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar genteng rumah warga di sekitar flyover atau jalan layang Tapal Kuda di Tanjung Barat dan Lenteng Agung, Jakarta Selatan diwarnai dengan cat supaya lebih menarik bila diambil gambar dari atas.
Dia menyatakan, saat jalan layang Tapal Kuda sudah jadi, pengambilan gambar akan mencakup sejumlah rumah warga sekitar.
"Wali Kota bicarakan dengan rumah-rumah di sini gentengnya dicat semua, pak. Jadi kita obrolin dari sekarang, enak betul warnanya begini, jangan dong kita yang tentukan warnanya apa," kata Anies dalam video YouTube Pemprov DKI, Kamis (20/8/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga meminta kepada Dinas Sumber Daya Air serta Dinas Kehutanan dan Tata Kota untuk melakukan penghijauan di sekitar jalan layang tersebut.
Kata Anies, masih tampak sejumlah lahan kosong yang dapat dimanfaatkan. Sebab secara estetika dari pengambilan gambar dari atas kurang menarik.
Â
Advertisement
2. Kejagung Dampingi Kasus Hukum Jaksa Pinangki, KPK: Semakin Menimbulkan Kecurigaan Publik
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango berpandangan, ada konflik kepentingan dari Kejaksaan Agung soal pendampingan hukum untuk Jaksa Pinangki.
Pendampingan dilakukan, karena Pinangki merupakan bagian dari Persatuan Jaksa Indonesia (PJI).
"Sudah sangat jelas akan memunculkan conflict of interest-nya (konflik kepentingan)," kata Nawawi saat dikonfirmasi, Kamis (20/8/2020).
Nawawi menegaskan, Jaksa Pinangki tidak layak mendapat pendampingan apa pun dalam proses hukum. Meski masih bagian dari PJI.
"Ini justru akan menimbulkan kecurigaan publik," kritik Nawawi.
Â
3. Ma'ruf Amin Sayangkan Banyak Masyarakat Tak Percaya Covid-19 Dapat Publikasi Luas
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong perlunya edukasi dan pemahaman yang intensif terhadap peranan sains dan ilmu pengetahuan bagi kehidupan.
Sebab menurutnya, belakangan ini terdapat kecenderungan di sekelompok masyarakat yang anti-sains.
Kemudian, kata dia, mempercayai hal-hal yang berbau konspirasi, dan tidak menggunakan logika berpikir kritis dalam menganalisis suatu fenomena. Dia mencontohkan fenomena di pandemi Covid-19.
"Sebagai contoh sederhana, sampai hari masih ada saja kelompok tertentu yang tidak percaya dengan pandemi Covid-19, sehingga mengabaikan pesan pemerintah dalam melakukan berbagai upaya pencegahan. Sayangnya, beberapa kelompok tersebut justru mendapat publikasi yang luas," ujar Ma'ruf saat berbicara pada Forum Cendikia Kelas Dunia Tahun 2020 secara virtual (19/8/2020).
Ma'ruf pun mengajak kepada semua pihak termasuk para anggota forum cendekia untuk bersama-sama meluruskan hal-hal tersebut. Menurutnya, ilmu pengetahuan dan agama harus berjalan beriringan.
Â
Advertisement