Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan rasio jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 atau positivity rate di Indonesia sebesar 14 persen. Positivity rate ini naik dari data 29 Juli 2020 lalu yang berada di angka 13,3 persen.
"Positivity ratenya secara nasional kurang lebih 14 persen," ujarnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8).
Adapun standar aman positivity rate yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) sebesar 5 persen. Ini menunjukkan, positivity rate Indonesia berada di atas standar aman WHO.
Advertisement
Meski positivity rate nasional 14 persen, Wiku memastikan pemerintah bekerja keras untuk mencapai standar aman WHO. Caranya, pertama, menambah jumlah laboratorium yang memiliki polymerase chain reaction (PCR).
Kedua, memperkuat kapasitas 320 laboratorium yang ada di Indonesia.
"Memperkuat jejaring laboratorium yang sudah ada dari 320 tersebut agar kemampuannya dapat ditingkatkan. Tentunya terkait dengan SDM, jam kerja yang efektif sehingga pengetesan optimal dilakukan jejaring laboratorium yang ada di Indonesia," kata dia.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Belum Capai Target WHO
Sebelumnya, Wiku mengatakan jumlah pemeriksaan Covid-19 di Indonesia belum mencapai standar WHO. Dia menyebut, Indonesia baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO.
"Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO," ujarnya.
Berdasarkan standar WHO, jumlah orang yang diperiksa dalam seminggu adalah 1 per 1.000 penduduk. Dari standar itu, dengan total penduduk di Indonesia 267 juta orang, maka yang harus dites adalah 267.700 per minggu.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement