DPRD Jabar Setuju Pengkajian Kembali Lokasi Ibu Kota Bogor Barat

Kajian akademis akan dilakukan dalam waktu dekat, menggunakan APBD Perubahan Kabupaten Bogor pada 2020.

oleh Rinaldo diperbarui 27 Agu 2020, 07:48 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2020, 07:48 WIB
Ade Yasin
Bupati Bogor Ade Yasin.

Liputan6.com, Jakarta - DPRD Jawa Barat merestui langkah Pemerintah Kabupaten Bogor yang akan melakukan pengkajian kembali tentang penempatan lokasi calon ibu kota daerah otonomi baru Kabupaten Bogor Barat.

"Yang terpenting kajian ibu kota harus dilakukan secara independen dan diawasi. Persyaratan dan lain sebagainya juga mesti sudah siap, meski belum ada kabar moratorium bakal dicabut. Kalau soal ibu kota, kita serahkan kepada kajiannya," ujar Sekretaris Komisi I DPRD Jawa Barat Sadar Muslihat di Cibinong, Rabu (26/8/2020).

Menurut dia, Komisi I DPRD Jawa Barat menanggapi rencana Pemkab Bogor yang ingin memindahkan ibu kota Kabupaten Bogor Barat dari Kecamatan Cigudeg ke Kecamatan Rumpin, dengan cara meminta pemenuhan syarat dan kajian.

Sadar bahkan mendorong Pemkab Bogor agar melakukan kajian akademis dengan segera. Sehingga, ketika moratorium pembentukan DOB Bogor Barat dicabut, lokasi ibu kota sudah tersedia.

Sementara itu, Bupati Bogor Ade Yasin, di tempat yang sama menyebutkan bahwa pihaknya akan melakukan kajian akademis terhadap Kecamatan Rumpin, setelah ia ajukan sebagai ibu kota baru Kabupaten Bogor Barat.

Menurut dia, kajian akademis akan dilakukan dalam waktu dekat, menggunakan APBD Perubahan Kabupaten Bogor pada 2020.

"Kami akan ajukan di (APBD) perubahan untuk melakukan kajian akademis mengenai ibu kota (DOB) Bogor Barat," kata dia seperti dikutip Antara.

Pasalnya, penunjukkan Rumpin sebagai ibu kota kabupaten itu tak lepas dari pertimbangan potensi dan sumber daya yang dimiliki, sehingga menjadi daerah otonom yang dapat meningkatkan pelayanan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.

"Rumpin secara terminologi dapat kita maknai sebagai Rumah Pimpinan atau Sarumpun Sapimpinan," kata Ade Yasin.

Kemudian, ia menyebutkan bahwa Rumpin merupakan kawasan yang strategis karena berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Banten. Menurutnya, karena letaknya yang strategis itu membuat Rumpin sangat potensial dijadikan kawasan bisnis unggulan di Kawasan Kabupaten Bogor Barat.

"Dari segi topografi juga di Kecamatan Rumpin ini terdapat dua situ dengan luas 2,7 hektare dan sejumlah mata air yang berfungsi sebagai reservoir atau tempat resapan air dan dapat dimanfaatkan sebagai pertanian, budidaya perikanan dan pariwisata," paparnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Potensi Kecamatan Rumpin

Di samping itu, menurutnya Rumpin memiliki potensi sumber daya alam berupa batu andesit terbaik di Indonesia. Ia mencatat, Perusahaan Holcim dan Waskita merupakan bagian dari puluhan perusahaan mineral yang melakukan eksplorasi di wilayah Rumpin.

Yasin menyebutkan, di Kecamatan Rumpin juga terdapat Markas Komando Detasemen Bravo Korps Pasukan Khas TNI AU, Pusat Teknologi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Pusdiklat Bela Negara Kementerian Pertahanan, serta Balai Diklat Kehutanan Kementerian Kehutanan Rumpin.

"Di Rumpin juga terdapat wisata pendakian populer, Gunung Munara Rumpin yang selain memiliki keindahan pemandangan alam juga menyimpan sejumlah ritus bernilai historis seperti petilasan Syaikh Maulana Hasanudin dan petilasan Presiden Soekarno," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya