Liputan6.com, Yogyakarta - Menyiram cakram rem yang panas dengan air setelah melalui turunan curam kerap dilakukan untuk mendinginkannya dengan cepat. Akan tetapi, praktik ini justru berisiko menyebabkan kerusakan pada sistem pengereman.
Mengutip dari berbagai sumber, cakram rem yang panas akibat penggunaan sering, rentan mengalami perubahan struktur jika didinginkan secara tiba-tiba. Air yang disiramkan ke permukaan cakram yang bersuhu tinggi dapat menyebabkan pendinginan tidak merata yang memicu stres termal pada logam.
Advertisement
Material cakram rem umumnya terbuat dari besi tuang atau baja yang dirancang menahan panas, tetapi tidak dirancang untuk menerima perubahan suhu ekstrem dalam waktu singkat. Jika terkena air saat masih sangat panas, logam dapat menyusut secara tidak merata dan berpotensi menyebabkan warping (pelengkungan) atau bahkan retak mikro.
Advertisement
Baca Juga
Kerusakan pada cakram rem berdampak langsung pada performa pengereman. Permukaan yang tidak rata menyebabkan kampas rem tidak menempel sempurna.
Hal ini mengakibatkan rem menjadi kurang responsif. Selain itu, getaran pada setir atau stang kerap muncul saat pengereman, tanda bahwa cakram sudah tidak lagi dalam kondisi ideal.
Tidak hanya cakram, komponen lain seperti kampas rem juga dapat terdampak. Paparan air panas mendadak dapat mengurangi daya cengkeram material kampas.
Â
Picu Pengelupasan
Bahkan hal ini memicu pengelupasan atau pengerasan permukaannya. Jika hal ini terjadi, rem menjadi lebih licin dan jarak pengereman bertambah panjang.
Beberapa pengendara mengira menyiram cakram dengan air adalah solusi cepat untuk mendinginkan sistem rem. Akan tetapi, cara teraman adalah membiarkannya dingin secara alami.
Berhenti sejenak setelah melalui turunan curam membuat panas tersebar merata tanpa menimbulkan kerusakan. Selain itu, teknik pengereman yang tepat dapat mengurangi risiko overheat pada rem.
Mengombinasikan rem depan dan belakang secara seimbang, serta memanfaatkan engine braking dengan menurunkan gigi juga membantu mengurangi beban kerja sistem pengereman. Pabrikan otomotif selalu menganjurkan perawatan rem secara berkala.
Hal ini termasuk memeriksa ketebalan cakram dan kondisi kampas rem. Jika ditemukan gejala seperti getaran atau bunyi tidak normal saat mengerem, sebaiknya segera dilakukan pemeriksaan ke bengkel resmi atau mekanik terpercaya.
Penulis: Ade Yofi Faidzun
Advertisement
