Ruang Isolasi RS Hampir Penuh, Satgas Covid-19 Minta Warga Patuh Protokol Kesehatan

Wiku mengatakan, nyaris penuhnya ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 DKI Jakarta disebabkan kasus terus meningkat.

oleh Luqman RimadiLiputan6.com diperbarui 31 Agu 2020, 09:09 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2020, 09:09 WIB
Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito ungkap angka sembuh mencapai puncaknya pada 24 Agustus 2020 dengan jumlah 3.560 kasus saat konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/8/2020). (Dok Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta - Ruang isolasi di 67 rumah sakit atau RS rujukan Covid-19 di DKI Jakarta hampir penuh. Berdasarkan data 25 Agustus 2020, jumlah tempat tidur isolasi yang terpakai di Jakarta sebanyak 64 persen atau 2.851 unit dari total 4.456 unit yang tersedia.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan bila ruang isolasi penuh pemerintah akan mendistribusikan pasien Covid-19 ke rumah sakit alternatif, termasuk Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran.

"Tentunya kita akan mendistribusikan kasus-kasusnya ke rumah sakit yang lain, termasuk Rumah Sakit Atlet supaya ada penjenjangan tergantung dari berat ringannya kasus. Supaya tidak menjadi beban rumah sakit-rumah sakit yang ada," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Senin (31/8/2020). 

Wiku mengatakan, nyaris penuhnya ruang isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 DKI Jakarta disebabkan kasus terus meningkat. Peningkatan kasus tidak lepas dari semakin meluasnya penularan Covid-19.

Guna menakan kasus Covid-19, dia meminta masyarakat patuh menjalankan protokol kesehatan. Yaitu, menggunakan masker, menjaga jarak aman minimal satu meter dan rajin mencuci tangan pakai sabun.

"Jadi ini harus bersama-sama menjalankan protokol kesehatan dengan ketat," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Batasi AKtivitas Ekonomi

Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Selain protokol kesehatan, aktivitas sosial ekonomi di DKI Jakarta juga harus dibatasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta untuk mengambil langkah tepat untuk menekan kasus Covid-19.

"Bagaimana caranya aktivitas sosial ekonominya dibatasi, atasi kembali karena jumlah kasusnya meningkat dalam beberapa mingu terakhir. Bahkan empat minggu berturut-turut zonanya merah," kata dia. 

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya