Jokowi Sebut Penanganan Covid-19 Kunci Pemulihan Ekonomi

Jokowi meminta jajarannya fokus terhadap penanganan Covid-19 untuk mencegah munculnya klaster-klaster penularan Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Sep 2020, 12:22 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2020, 12:22 WIB
Jokowi Tinjau Sterilisasi Masjid Istiqlal
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) mendengarkan penjelasan saat meninjau proses pembersihan atau sterilisasi dengan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (13/3/2020). Proses sterilisasi dilakukan dalam rangka mencegah penularan virus corona Covid-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, aspek kesehatan dalam penanganan Covid-19 harus selalu diprioritaskan dibandingkan ekonomi. Dia meyakini, apabila aspek kesehatan dapat tertangani dengan baik, maka ekonomi Indonesia dapat kembali pulih.

"Perlu saya ingatkan, sekali lagi bahwa kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik," kata Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (7/9/2020).

"Artinya fokus kita tetap nomor 1 adalah kesehatan, adalah penanganan Covid-19. Karena memang kuncinya ada di sini," sambungnya.

Untuk itu, Jokowi meminta jajarannya fokus terhadap penanganan Covid-19 untuk mencegah munculnya klaster-klaster penularan Covid-19.

Secara khusus, Jokowi menyoroti tiga klaster penularan Covid-19 yang terjadi akhir-akhir ini. Adapun ketiganya yakni, klaster perkantoran, klaster keluarga, dan klaster pilkada.

Dia meminta agar ketiga klaster ini ditangani dengan baik untuk mencegah penularan virus corona yang lebih luas.

Jokowi menilai banyak masyarakat yang merasa sudah aman dari penularan Covid-19 saat berada di rumah dan kantor. Hal itu membuat masyarakat lupa menerapkan protokol kesehatan.

"Karena di rumah kita sudah merasa aman. Justru di situlah, yang kita harus hati-hati dalam perjalanan masuk kantor kita juga sudah merasa aman, sehingga kita juga lupa di dalam kantor protokol kesehatan," kata Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kasus Covid-19

FOTO: Pelanggar PSBB Tangerang Selatan Dihukum Push-up
Puluhan pelanggar PSBB diberi hukuman push-up saat razia masker di Pasar Reni, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (1/9/2020). Razia terhadap pedagang dan pengunjung pasar ini juga dilakukan rapid test guna mencegah penularan COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sementara itu, jumlah kasus positif Corona atau Covid-19 di Indonesia bertambah 3.444 orang pada Minggu 6 September 2020. Hingga kini, 194.109 orang sudah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Lalu, untuk jumlah kasus sembuh ada 2.174 orang. Sedangkan jumlah kumulatif yang dinyatakan sembuh sebanyak 138.575 orang.

Kemudian, untuk pasien meninggal berjumlah 85 orang dan total akumulatif ada 8.025 orang.

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Provinsi DKI Jakarta mencatatkan penambahan kasus tertinggi terkait infeksi Covid-19 di Indonesia.

Dilaporkan sebanyak 1.176 kasus positif terjadi di Jakarta. Sedangkan untuk kasus sembuh mencapai 801 orang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya