Covid-19 Mengkhawatirkan, Polri Bakal Operasi Masker Pagi hingga Malam Hari

Wakapolri Komjen Gatot Eddy Prabowo mengatakan, operasi tersebut akan dilakukan bersama TNI, Satpol PP serta Kejaksaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2020, 14:36 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2020, 14:35 WIB
Operasi Masker Gabungan
Petugas gabungan mendata warga yang tidak mengenakan masker saat Operasi Masker Gabungan di Perempatan Ciawi, Bogor, Kamis (10/9/2020). Razia masker yang dilakukan Pemkot dan Pemkab Bogor ini menyasar warga yang tidak mengenakan masker dengan denda sebesar Rp 100.000. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Polri akan operasi yustisi penggunaan masker usai jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air mulai mengkhawatirkan. Wakapolri Komjen Gatot Eddy Prabowo mengatakan, operasi tersebut akan dilakukan bersama TNI, Satpol PP serta Kejaksaan.

"Kenapa masker? Karena ini yang paling penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan kita akan tegas ya untuk mengenakan operasi ini," kata Gatot di Polda Metro Jaya, Kamis (10/9/2020).

Dia menjelaskan, operasi tersebut akan dilakukan sejak pagi hingga sampai malam hari. Untuk melancarkan operasi ini polisi akan melakukan pemetaan.

"Tentunya juga kita meminta kepada pemerintah daerah, klaster mana yang rawan seperti pasar dan perkantoran dan sebagainya kita akan jaga di sana. Kita akan ada TNI-Polri di sana ada Satpol pp juga. Tujuannya adalah untuk meminimalisir penularan di cluster-cluster tersebut," ujar Gatot.

Menurut dia, Polri tidak ingin ada korban lagi karena terkena Covid-19 akibat virus Corona. Dia pun berjanji tidak akan bertindak arogan.

"Jadi mungkin jangan kaget kalau ada polisi, ada TNI, ada Satpol PP, tujuan kita bukan untuk tujuan represif. Tujuan kita untuk menyelamatkan. Kita tidak mau ada korban lagi. Korban orang tua yang punya anak dan lainnya. Ini yang kita antisipasi," sambung Gatot.

 

Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:

Sanksi Tegas

Jenderal bintang tiga ini menjelaskan, dalam operasi yang digelar kali ini. Pihaknya akan memberikan sanksi yang lebih tegas terhadap para pelanggar.

"Jadi begini kalau kemarin itu kan mendisiplinkan oleh karena itu ada polisi, TNI, Satpoll PP, ini kita gabungan melibatkan juga Jaksa, Kamtib kita lakukan secara serentak di seluruh Indonesia dan akan ada sanksi yang lebih tegas," ujar Gatot.

Meski begitu, pihaknya tetap akan mengedepankan cara yang humanis terlebih dahulu dalam mengingatkan masyarakat tentang bahaya Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

"Kita juga berharap penegak disiplin internal di cluster-cluster pasar, di situ ada jeger-jegernya. Kita harapkan menerapkan disiplin tapi tetap diarahkan oleh TNI-Polri dengan cara-cara humanis. Kalau tidak mampu pendisiplinan itu, maka nanti akan kita lakukan dengan operasi yustisi itu," tutup Gatot.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka

Mengkhawatirkan

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia melonjak tajam akhir-akhir ini. Sebab, hingga Kamis 3 September 2020, kasus terkonfirmasi positif sudah mencapai 184.268 orang.

"Kondisi ini cukup mengkhawatirkan," kata Wiku dalam Talk Show Asupan Gizi Masyarakat di Tengah Pandemi yang disirkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Jumat (4/9/2020).

Wiku menyebut, dalam sepekan terakhir, kasus positif Covid-19 nasional mengalami kenaikan sebesar 32,9 persen. Bahkan kemarin, kasus Covid-19 harian bertambah sebanyak 3.622 orang.

Kontribusi terbesar kasus positif Covid-19 di Indonesia dari empat provinsi. Keempat provinsi itu yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

"4 Provinsi ini yang berkontribusi terhadap 56 persen dari kasus kumulatif Covid-19 nasional," ujar Wiku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya