Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo menuturkan pihaknya akan membuburkan kerumunan pengemudi ojek, baik ojek online maupun pangkalan yang masih nekat berkerumun lebih dari lima orang.
"Memang untuk ojek apakah itu ojek pangkalan atau ojek online, kami terus melakukan penertiban dan penegakan hukum. Jadi begitu ada ojek pangkalan atau ojek online yang berkumpul lebih dari lima, ini kami lakukan pembubaran," tegas dia di Jakarta, Senin (21/9/2020).
Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak penyedia aplikasi ojek online supaya mitranya bisa taat protokol kesehatan.
Advertisement
"Kemudian kami koordinasikan dengan perusahaan aplikasi dan operator di lapangan mengingatkan agar para driver ojek online ini untuk taat kepada regulasi yang ada untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan tidak berkumpul lebih dari lima pengendara," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
26 Angkot Terjaring Operasi Yustisi
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo menyebut, sebanyak 26 angkutan umum terjaring Operasi Yustisi oleh aparat gabungan. Operasi yang dilakukan di Jalan Jati Baru, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (21/9/2020) itu mendapati 24 angkot dan dua bajaj yang melanggar PSBB.
"Dari pagi pelanggaran dari jam 08.00 WIB dalam waktu setengah jam saja ada 24 angkot dan 2 bajaj yang melanggar kemudian total semuanya 26," ucapnya di lokasi.
Sambodo mengungkapkan, fokus operasi hari ini mengenai pelanggaran kapasitas penumpang.
"Hari ini kita fokus kapasitas penumpang. 50 persen serta pengaturannya," jelas dia.
"Ya termasuk kalau enggak pakai masker kita tegur. Nanti titik lokasinya kita pindah-pindah ini yang pertama kita laksanakan," tambahnya.
Untuk meningkatkan pemahaman sopir angkot soal kapasitas penumpang dan posisi duduknya selama PSBB, Sambodo mengaku pihaknya akan membagikan selebaran kepada sopir angkot yang berisikan pedoman tentang posisi penumpang di dalam angkot selama PSBB ini.
"Ya tentu ini perlu disosialisasikan lebih lanjut nanti kita akan buat semacam leaflet-leaflet, meme-meme untuk kita bagikan kepada para sopir angkutan umum tentang pembagian posisi penumpang di bagian belakang untuk angkutan kota, pengaturannya seperti apa itu yang sesuai ketentuan," katanya.
Advertisement