Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (23/4/2205). IHSG berpeluang naik ke posisi 6.608-6.707.
IHSG melonjak 1,43% ke posisi 6.538 dan disertai dengan ada peningkatan volume pembelian, pergerakannya pun mampu menembus 6.510 sebagai area resistance terdekat pada perdagangan Selasa, 22 April 2025.
Advertisement
Baca Juga
“Kami memperkirakan, dengan tertembusnya area resistance, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (a) dari wave B sehingga IHSG masih berpeluang menguat ke rentang area 6.608-6.707,” ujar Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana dalam catatannya.
Advertisement
Ia perkirakan, IHSG akan berada dalam level support 6.148,5.882 dan level resistance 6.568,6.707 pada perdagangan Rabu pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, ada tiga hal yang menjadi perhatian pelaku pasar dan investor saat ini. Pertama, isu mengenai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dikabarkan mencari cara untuk memberhentikan Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Namun, Trump menuturkan, tidak pernah memiliki niat untuk memberhentikan Powell meski Trump frustasi tingkat suku bunga tidak kunjung turun.
Kedua, terkait sikap antara Amerika Serikat dan China. AS dinilai begitu yakin kalau China akan memohon kepada AS untuk negosiasi tetapi ternyata tak kunjung terjadi. “China berpegang teguh pada pendiriannya dan tidak masuk dalam permainan AS sehingga AS bermain seorang diri dengan tarifnya,” demikian seperti dikutip dari riset Pilarmas Investindo Sekuritas.
Ketiga, IMF telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2025 dan 2026. IMF menilai pertumbuhan ekonomi akan turun dengan sangat cepat dan berpotensi untuk turun lebih dalam seiring dengan tekanan yang timbul akibat perang tarif.
Adapun terkait IHSG, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi IHSG menguat terbatas dengan level support dan level resistance di 6.380-6.650.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Darmahenwa Tbk (DEWA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT PP London Sumatera Tbk (LSIP), dan PT Timah Tbk (TINS).
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Darma Henwa Tbk (DEWA) - Spec Buy
Saham DEWA menguat 6,36% ke 117 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. "Saat ini, posisi DEWA diperkirakan berada pada bagian dari wave A dari wave (B), sehingga DEWA masih berpeluang melanjutkan pengutannya," kata dia.
Spec Buy: 111-113
Target Price: 120, 128
Stoploss: below 107
2.PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) - Buy on Weakness
Saham ERAA terkoreksi 2,79% ke 418 disertai dengan munculnya tekanan jual. "Kami perkirakan, posisi ERAA sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 3, sehingga ERAA masih rawan melanjutkan koreksinya," kata dia.
Buy on Weakness: 386-410
Target Price: 446, 462
Stoploss: below 364
3.PT PP London Sumatera Tbk (LSIP) - Buy on Weakness
Saham LSIP menguat 0,45% ke 1.105 disertai dengan adanya peningkatan tekanan jual. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan posisi LSIP saat ini membentuk bagian dari wave ii dari wave (c), sehingga LSIP masih akan melanjutkan koreksinya sekaligus menutup area gap.
Buy on Weakness: 1.035-1.070
Target Price: 1.135, 1.165
Stoploss: below 1.020
4.PT Timah Tbk (TINS) - Spec Buy
Saham TINS menguat 3,88% ke 1.070 dan disertai dengan meningkatnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi TINS saat ini berada pada bagian dari wave v dari wave (a), sehingga TINS masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.
Spec Buy: 1.045-1.060
Target Price: 1.095, 1.125
Stoploss: below 1.005
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 22 April 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak signifikan pada perdagangan Selasa (22/4/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa saham Asia Pasifik dan beragam serta sentimen domestik.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,43% ke posisi 6.538,26.Indeks LQ45 bertambah 1,18% ke posisi 730,30. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.538,32 dan level terendah 6.428,10. Sebanyak 371 saham melonjak sehingga angkat IHSG. 220 saham melemah dan 210 saham diam di tempat.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG sudah menembus area resistance di 6.510 dan disertai dengan peningkatan volume pembelian.
“Penguatan IHSG ini disertai dengan penguatan dari IDX Energy yang didukung dengan adanya kebijakan royalti batu bara PP 18/2025, kemudian penguatan IDX basic materials yang didukung dengan adanya penguatan dari harga komoditas emas,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Total frekuensi perdagangan 1.093.953 kali dengan volume perdagangan 18,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.850.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham teknologi turun 0,84%, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,46% dan sektor saham kesehatan turun 0,18%.
Sementara itu, sektor saham energi bertambah 3,37%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham basic mendaki 3,36%, sektor saham properti naik 1,83%, sektor saham infrastruktur menanjak 1,70%, sektor saham keuangan bertambah 1,36% dan sektor saham transportasi mendaki 1,3%.Lalu sektor saham consumer siklikal menguat 0,79% dan sektor saham industri naik 0,43%.
