Jokowi Tegaskan Kemerdekaan Palestina di Sidang Umum ke-75 PBB

Presiden Jokowi terus menggelorakan api semangat perjuangan bagi kemerdekaan Palestina dalam pidato perdana di Sidang Umum PBB hari ini.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Sep 2020, 09:33 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 08:28 WIB
Jokowi Serahkan Nota Keuangan dan RUU APBN 2020 kepada DPR
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidatonya dalam Sidang Paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019). Nantinya DPR akan membahas RAPBN 2020 untuk selanjutnya disahkan menjadi UU. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi terus menggelorakan api semangat perjuangan bagi kemerdekaan Palestina dalam  pidato perdana di Sidang Umum PBB hari ini.

"Palestina adalah satu-satunya negara yang hadir di Konferensi Bandung yang sampai sekarang belum menikmati kemerdekaannya," tegas Jokowi dalam sidang yang disiarkan daring di New York, Amerika Serikat, Rabu (23/9/2020).

Di majelis PBB, Jokowi mendorong, agar Palestina dapat segera merdeka dan mendapatkan hak-haknya. Jokowi ingin, Palestina dapat menjadi seperti negara-negara di dunia yang merdeka.

"Indonesia terus konsisten memberikan dukungan bagi Palestina," yakin Jokowi.

Senada untuk Palestina, menurut Jokowi di kawasan ASEAN Indonesia juga akan terus menjaga stabilitas keamanannya agar bisa terus menjadi kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dampak Pandemu

Sebelumnya diketahui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan rangkaian Pertemuan Tingkat Tinggi (High Level Week) SMU ke-75 PBB akan berlangsung 21 September-2 Oktober 2020. Tema SMU PBB tahun ini adalah The Future We Want, the UN We Need: Reaffirming our Collective Commitment to Multilateralism – Confronting Covid-19 through Effective Multilateral Action.

Retno menjelaskan partisipasi Indonesia dalam SMU ke-75 PBB akan digunakan untuk menyampaikan sejumlah pesan penting. Mulai dari pentingnya memajukan kerja sama internasional dan solidaritas global bagi penanganan pandemi baik di sektor kesehatan maupun berbagai dampak sosial ekonomi pandemi. Serta mendorong peningkatan kinerja dan peran PBB.

"Menyerukan pentingnya seluruh negara memperkuat PBB dan multilateralisme," ungkap Retno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya