Liputan6.com, Jakarta - Hengkangnya konsorsium asal Korea Selatan, LG Energy Solution dari proyek rantai pasok baterai di Indonesia, diyakini Perkumpulan Industri Kendaaraan Listrik Indonesia (Periklindo)Â tak berdampak signifikan untuk industri kendaraan listrik Tanah Air.
Moeldoko, Ketua Umum Periklindo mengatakan, keputusan LG untuk mundur kemungkinan karena dipengaruhi oleh situasi perekonomian secara global, yang memang kurang menguntungkan.
Baca Juga
"Itu sebuah kebijakan internal, pasti perusahaan yang akan investasi ke luar akan mengkalkulasi berbagai aspek," jelas Moeldoko, saat ditemui di bilangan Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Advertisement
Meskipun begitu, Moeldoko mengatakan, optismistis terkait investasi di industri kendaraan listrik Indonesia, tetap akan tinggi, dan tak akan kendor. Bahkan, pihaknya juga yakin, dengan gelaran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS), pada 29 April hingga 4 Mei 2025 tetap akan semarak.
"Yang jelas apapun situasinya kita lihat sendiri bahwa penyelenggaraan PEVS itu gegap gempita sekarang ini juga menunjukkan bahwa semangat berinvestasi di Indonesia tidak kendor," tegasnya.
Sementara itu, Moeldoko juga mengatakan, mundurnya LG dari proyek rantai pasok baterai ini, memang tidak berpengaruh secara keseluruhan di Indonesia. Bahkan, kemungkinan justru ada yang senang, dengan langkah yang diambil perusahaan asal Korea Selatan ini.
"Mungkin justru malah ada yang senang. Ini kan berkaitan dengan persaingan bisnis, mungkin ada pabrikan yang senang karena (LG) tidak jadi masuk akhirnya mengurangi persaingan," pungkas Moeldoko.
LG Energy Solution Tetap Buka Peluang Kerja Sama dengan Indonesia
LG Energy Solution (LGES) dikabarkan menarik diri dari proyek Grand Package (GP) senilai (US$8,45 miliar) atau senilai Rp130 triliun di Indonesia.Â
Sebelumnya, LG Energy Solution berencana ingin investasi di seluruh rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Namun melihat perkembangan terbaru akhirnya mereka batal merealisasikan penyuntikan.
“Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi pasar dan lingkungan investasi. Kami telah sepakat untuk secara resmi menarik diri dari proyek GP (Grand Package)," kata LGES dalam sebuah pernyataan.Â
Namun bukan berarti semuanya ditarik atau dibatalkan begitu saja. Masih ada bagian usaha lain yang tetap berjalan.
“Tetapi, kami akan terus menjajaki berbagai peluang kerja sama dengan pemerintah Indonesia. Yakni dengan fokus terhadap usaha patungan baterai Indonesia, HLI Green Power," tambahnya.
Rencananya, LG Energy Solution ingin investasi di seluruh rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Namun melihat perkembangan terbaru akhirnya mereka batal merealisasikan penyuntikan.
Untuk diketahui, HLI Green Power, merupakan badan usaha patungan yang dipimpin oleh LGES dan Hyundai Motor Group.
Advertisement
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia
