TNI-Polri Kejar Kelompok KKB yang Tembaki Rombongan Polisi di Intan Jaya

TNI dan Polri tengah mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak rombongan polisi di Intan Jaya, Papua.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 27 Sep 2020, 01:16 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2020, 01:16 WIB
KKB Papua Kembalikan 4 Senjata Api Milik TNI
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) telah mengembalikan senjata api milik yang dirampas dari anggota TNI yang sedang mengawal tim s...

Liputan6.com, Jakarta - TNI dan Polri tengah mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak rombongan polisi di Intan Jaya, Papua.

"Pengejaran ini terkait penembakan pada Jumat (25/9/2020) dan sementara dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam baku tembak antara tim gabungan dengan KKB," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura, Sabtu (26/9/2020).

Menurut dia, aparat gabungan TNI-Polri yang berada di Kabupaten Intan Jaya terus intens melakukan kegiatan patroli untuk mengantisipasi adanya gangguan keamanan yang dilakukan KKB.

"Kami berharap situasi ini dapat segera pulih dan tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan kelompok tersebut baik kepada aparat TNI-Polri maupun kepada warga sipil. Kita ingin hidup damai dengan jauh dari tindakan kekerasan apapun," katanya seperti dikutip dari Antara.

Dia juga mengajak seluruh warga yang berada di Kabupaten Intan Jaya bersama-sama menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kontak Senjata

Pada Jumat (25/9/2020) sekitar Pukul 12.15 WIT, telah terjadi kontak senjata antara aparat Kepolisian dengan KKB di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

"Kontak tembak terjadi sekitar Pukul 12.15 WIT setelah aparat Kepolisian mengantar keberangkatan Wakapolda Papua Brigjen Pol Mathius Fakhiri," katanya.

Tim gabungan yang dipimpin oleh AKP Ferdinant Numberi yang dalam perjalanan pulang dari mengantar Wakapolda Papua ditembak dari arah kiri jalan oleh KKB.

"Kemudian tim gabungan melakukan tembakan balasan kepada arah tembakan tersebut," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya