Liputan6.com, Jayapura - Distrik Anggruk di Kabupaten Yahukimo dikenal sebagai daerah yang aman dan nyaman. Distrik Anggruk berada di pedalaman Yahukimo. Untuk tembus ke distrik ini hanya bisa dilewati dengan pesawat udara berbadan kecil.
Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli menjelaskan Anggruk menjadi salah tempat ternyaman untuk istirahat dan berbagi rasa.
Kenyamanan dan kedamaian di Distrik Anggruk tercoreng dengan aksi penyerangan yang dilakukan oleh OPM pada Jumat (21/3/2025). Korbannya adalah para guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di distrik itu. Satu orang guru bernama Rosalina Rerek Sogen meninggal dunia Lalu, 3 orang mengalami luka berat akibat sabetan benda tajam dan 3 orang lainnya luka ringan. Seluruh korban dan jenazah berada di RS Marthen Indey Jayapura.
Advertisement
Didimus menjelaskan para korban penyerangan berhasil dievakuasi hari ini dengan menggunakan 3 helikopter TNI dan 5 unit pesawat berbadan kecil. Sehari sebelumnya pemerintah sudah mengupayakan evakuasi, namun cuaca tak mendukung untuk pesawat tembus ke daerah itu.
Baca Juga
“Sejak 64 tahun Injil masuk ke daerah ini, tak pernah ada kejadian apapun, semua hidup aman dan tentram. Makanya, aksi penyerangan ini adalah kejadian luar biasa, sangat mengecewakan. Pemerintah hingga masyarakat dibuat kaget, shock dengan kejadian ini,” kata Didimus, Minggu (23/5/2025).
Didimus memastikan para guru dan nakes yang menjadi korban penyerangan bukan mata-mata TNI Polri seperti yang dituduhkan oleh OPM.
“Kami melakukan rekrutmen guru dan nakes yang bertugas di pedalaman tak main-main, butuh waktu lama untuk mendata dan mencari tahu para guru dan nakes yang ingin mengabdi di pedalaman,” katanya.
Rekrutmen para nakes dan guru dilakukan dengan sangat terbuka dan melibatkan banyak pihak, termasuk pihak gereja.”Kami sampai mewawancarai orang tua atau keluarga para guru dan nakes yang siap bertugas di Yahukimo. Sehingga, saya pastikan nakes dan guru di Yahukimo itu bukan mata-mata seperti yang dituduhkan,” ujarnya.
Pengungsian
Kodam XVII Cenderawasih mengeklaim pelaku penyerangan dan pembakaran sekolah di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan adalah OPM pimpinan Elius Kogab.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Candra Kurniawan menjelaskan situasi di Anggruk relatif kondusif. Aparat keamanan sudah berada di lokasi kejadian.
Akibat penyerangan ini, para guru dan tenaga kesehatan di distrik sekitar Anggruk sudah diungsikan.
Data dari Kodam XVII Cenderawasih, jumlah warga, guru dan juga tenaga kesehatan yang berhasil dievakuasi sebanyak 58 orang dewasa, 4 orang anak-anak dan 1 orang warga sipil. Mereka berhasil dievakuasi ke Wamena.
Para nakes dan guru yang dievakuasi kesehariannya bekerja di Distrik Heriyapini, Distrik Kosarek, Distrik Ubalihi, Distrik Nisikni, Distrik Walma dan Distrik Kabiyanggama.
Advertisement
