Misteri Hilangnya Iptu Tomi saat Operasi Penangkapan KKB, Kapolres Teluk Bintuni Siap Diperiksa

Kapolres Teluk Bintuni, Papua Barat, AKBP Choiruddin Wachid mengatakan bahwa dirinya siap diperiksa, terkait hilangnya Iptu Tomi.

oleh Tim Regional Diperbarui 19 Mar 2025, 09:46 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 09:46 WIB
Kapolres Teluk Bintuni
Konferensi pers di Markas Polda Papua Barat, Manokwari, Selasa (18/3/2025), membicarakan soal hilangnya Iptu Tomi dalam operasi penangkapan KKB. (Liputan6.com/ Dok Ist)... Selengkapnya

 

Liputan6.com, Jayapura - Terkait dengan hilangnya mantan Kasatreskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun, saat menjalankan operasi penangkapan Kelompok Kriminal bersenjata (KKB), Kapolres Teluk Bintuni, Papua Barat, AKBP Choiruddin Wachid mengatakan bahwa dirinya siap diperiksa.

Sebelumnya dikabarkan, Iptu Tomi hanyut terbawa arus saat menyeberangi Sungai Rawara mengikuti personel lainnya untuk memantau aktivitas pentolan KKB, yakni Marthen Aikingking yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pada 18 Desember 2024 lalu.

"Saya siap diperiksa, supaya masalah ini terang benderang," kata Kapolres saat konferensi pers di Markas Polda Papua Barat, Manokwari, Selasa (18/3/2025).

Choiruddin juga mengatakan, informasi soal insiden yang menimpa eks Kasat Reskrim Iptu Tomi Marbun disampaikan oleh komandan batalyon, setelah menerima laporan dari anggota Satgas Yonif 642/Kapuas menggunakan HT satelit.

Informasi itu langsung ditindaklanjuti tim gabungan TNI-Polri dengan upaya pencarian Iptu Tomi selama 14 hari terhitung sejak 18-31 Desember 2024 (tahap pertama), dan dilanjutkan pada 27 Januari-3 Februari 2015 (tahap kedua).

"Semua informasi, baik itu kronologis kejadian sampai proses pencarian, kami sampaikan ke keluarga. Mertua Iptu Tomi juga ikut dalam pencarian," katanya.

Bantahan Kapolres Tekuk Bintuni

AKBP Choiruddin Wachid membantah tudingan keluarga Iptu Tomi Samuel yang menduga adanya kejanggalan dalam insiden dimaksud, antara lain perbedaan penyampaian kronologi peristiwa, pembiayaan operasi penangkapan KKB, dan pembatalan helikopter.

Choiruddin juga membantah keterangan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI soal larangan kepada ibu-ibu Bhayangkari mengunjungi rumah Iptu Tomi untuk memberikan penguatan kepada Riah Tarigan (istri Iptu Tomi).

"Saya berani bersumpah, tidak ada yang saya tutupi dari insiden ini. Saya pimpin langsung pencarian Tomi, karena saya anggap seperti adik kandung saya," katanya.

 

Promosi 1

Zona Merah

Choiruddin Wachid juga menegaskan bahwa kawasan pencarian Iptu Tomi Marbun merupakan zona merah karena sering terjadi kontak senjata antara anggota TNI-Polri dengan KKB, sehingga helikopter perusahaan swasta tidak diperkenankan terlibat dalam misi itu.

Polres Teluk Bintuni kemudian mendapat bantuan helikopter milik Satgas Damai Cartenz untuk melakukan pencarian Iptu Tomi, dan penggunaan drone tempur, namun belum membuahkan hasil yang maksimal.

"Saya tepis tudingan keluarga Iptu Tomi soal saya mau kejar pangkat Kombes Pol. Itu tidak benar, saya tidak gila jabatan. Saya minta sertijab saya jadi Kabid Propam Polda Papua Barat Daya juga ditunda dulu," katanya.

Dia berharap pencarian Iptu Tomi pada tahap ketiga dapat membuahkan hasil maksimal sesuai ekspektasi pihak keluarga, dan kepolisian membuka ruang bagi jurnalis yang berkeinginan melakukan peliputan langsung proses tersebut.

"Saya ajak teman-teman wartawan ikut supaya bisa mengonfirmasikan kepada publik," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya