SBY Diminta Berhenti Berpolemik Soal Dalang Rusuh Demo RUU Cipta Kerja

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpolemik soal dalang rusuhnya aksi demo RUU Cipta Kerja. Terkait hal tersebut, dia diminta menghentikan narasinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Okt 2020, 17:06 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2020, 17:06 WIB
SBY Sampaikan Pidato pada Malam Kontemplasi
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato pada malam kontemplasi di Puri Cikeas Bogor, Senin (9/9/2019). Pidato ini disampaikan dalam rangka HUT ke-18 Partai Demokrat, hari lahir SBY, dan 100 hari meninggalnya Any Yudhoyono. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpolemik soal dalang rusuhnya aksi demo RUU Cipta Kerja. Terkait hal tersebut, dia diminta menghentikan narasinya.

"PPP minta diakhiri saja soal polemik yang berpangkal pada soal tuduhan Pak SBY sebagai aktor atau dalang demo anti RUU Cipta Kerja," kata Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani kepada merdeka.com, Rabu (14/10/2020).

Menurut dia, pemerintah sudah jelas tak ada yang menuduh SBY sebagai dalang rusuhnya aksi demo RUU Cipta Kerja. Bahkan menurutnya, SBY maupun Demokrat juga tak jelas siapa yang menuduh dari pemerintah.

"Sebaliknya baik Pak SBY maupun teman-teman PD (Partai Demokrat) juga tidak menyebutkan secara jelas siapa dari kalangan pemerintahan yang menuduh beliau menjadi aktor atau dalang demo tersebut," ungkap Arsul.

Hal senada juga disampaikan oleh Politikus PDIP, Hendrawan Supratikno. Menurut dia, sejauh ini tak ada yang menuduh SBY dan Demokrat. "Intinya, tak ada yang menuduh dengan identitas dan spesifikasi khusus" kata Hendrawan.

Dia justru menyindir balik Demokrat, yang dianggat tengah salto politik terkait RUU Cipta Kerja ini. "Pada pembahasan, Demokrat terus menyuarakan pentingnya reformasi struktural dilakukan jangan setengah-setengah. Harus tuntas dan mendasar. Tiba-tiba di akhir terkesan berbalik. Jadi muncul kesan musang berbulu domba," tutur Hendrawan.

Sementara, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid meminta SBY dan Demokrat berhenti untuk saling curiga. Rakyat perlu ketenangan dan persatuan.

"Mari kita hentikan saling curiga dan saling fitnah, rakyat perlu keteladanan dan ketenangan dalam persatuan," kata Jazilul.

Dia pun menegaskan, jikalau memang ada dalangnya, pasti sudah ditindak oleh pihak kepolisian. "Bila ada dalang yang diduga, maka diungkap saja dan diproses secara hukum, agar tidak menimbulkan spekulasi bahkan ada pihak yang merasa tertuduh," kata Jazilul.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemerintah Angkat Bicara

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan pemerintah Joko Widodo alias Jokowi tak pernah menuding Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalang di balik aksi tolak UU Cipta Kerja.

Pernyataan Mahfud tersebut sekaligus menjawab cuitan politikus Partai Demokrat Andi Arief dalam media sosial Twitter. Andi Arief meminta agar pemerintah meluruskan isu terkait SBY dan AHY dalang di balik aksi.

"Klarifikasi macam apa yang diminta Mas @AndiArief__? Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sbg dalang atau membiayai unras," ujar Mahfud dalam akun Twitternya @mohmahfudmd seperti dikutip Rabu (14/10/2020).

Merasa pemerintahan Jokowi tak pernah menuding SBY dan AHY sebagai dalang di balik unjuk rasa, Mahfud kemudian meminta Andi Arief menjelaskan kapan pemerintah Jokowi menuding petinggi Demokrat.

"Sebaliknya, tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu. Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos2 yg tak jelas," Mahfud menambahkan.

 

Reporter: Genan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya