Liputan6.com, Jakarta - Menjelang malam hari, sebagian massa pengunjuk rasa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mulai membubarkan diri dengan tertib.
Namun, di seputaran Patung Kuda, Jakarta Pusat masih ada demonstran yang menolak RUU Cipta Kerja memilih bertahan. Mereka terlihat belum ingin membubarkan diri hingga memasuki pukul 18.00 WIB, Selasa (20/10/2020).
"Sayonara..., sayonara..., sampai berjumpa pulang, buat apa ribut, ribut itu tak ada gunanya (tapi bohong)," demikian yel-yel mereka di lokasi.Â
Advertisement
Untuk membubarkan sejumlah mahasiswa yang masih bertahan, aparat kepolisian menggunakan pengeras suara.Â
"Saya mengimbau agar tertib, jelas ya, sekali lagi adik-adik akan kami kawal pulang, jelas ya?!" kata polisi.
Imbauan tersebut dibalas dengan nyanyian terima kasih dari massa demonstran yang menolak RUU Cipta Kerja.Â
Tak hanya itu, aksi demo tolak RUU Cipta Kerja hari ini juga sempat disusupi sekelompok remaja ke dalam rombongan mahasiwa.Â
Berikut deretan hal terkait demo tolak UU Cipta Kerja yang sempat diwarnai aksi bertahan dan lemparan petasan:Â
 Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sempat Ricuh
Demo tolak RUU Cipta Kerja, sempat diwarnai kericuhan. Massa melemparkan petasan dan botol ke arah barikade kepolisian.
Bunyi ledakan memecah barisan barikade bertebaran. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengimbau kepada massa untuk segera meninggalkan lokasi. Dia menyampaikan batas waktu demo sudah berakhir.
"Adik-adik, demo sudah selesai, sekarang kembali, jangan anarkis, jangan lempar-lempar," kata dia dengan menggunakan pengeras suara.
Advertisement
Akan Kembali Menggelar Aksi
Ketika ingin membubarkan diri, BEM SI sempat melontarkan penyataan. Mereka mengaku akan kembali menggelar aksi pada 28 Oktober 2020 atau bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, jika Presiden Joko Widodo tidak segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang untuk mencabut Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja (UU Cipta Kerja).
"Akan ada gerakan besar dari mahasiswa seluruh Indonesia tepat pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020," kata Koordinator Pusat Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Remy Hastian di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Selasa (20/10/2020).
Ada Penyusup
Pantauan Liputan6.com, ada sekumpulan remaja mengenakan jaket hitam tiba-tiba menerobos barikade yang dibuat oleh mahasiswa.
Mereka mencoba membaur dengan massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Orator dari atas mobil komando memberikan instruksi kepada mahasiswa, agar mengadang massa yang bukan dari kalangan mereka dalam demo itu.
"Kawan-kawan rapatkan barisan. Dua kali lipat barisan diperkuat," ucap orator aksi mahasiswa saat demo di Patung Kuda.
Advertisement
Bakar Ban Bekas
Menjelang pukul 18.00 WIB, ada sebagian demostran yang masih belum mau membubarkan diri meski telah melampaui batas waktu yang telah ditentukan.
Lagu Sayonara pun bergema di seputaran Patung Kuda Indosat, Jakarta Pusat. Bahkan imbauan dari aparat kepolisian kembali dibalas dengan nyanyian terima kasih dari massa demonstran.
"Terima kasih, terima kasih, Bapak Polisi," teriak mereka.
Selain masih belum membubarkan diri, massa juga terlihat membakar ban bekas yang menyebabkan kobaran api dan asap hitam pekat yang mengepul ke udara.
Â
Â
(Fifiyanti Abdurahman)