Setahun Jokowi-Ma'ruf, Projo: Kinerja Kabinet Kurang Greget

Menurut Sekjen Projo, setahun pemerintahan periode kedua, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memang dihadapkan pada ujian berat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Okt 2020, 12:31 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 12:30 WIB
Presiden Jokowi Pimpin Rapat Perdana Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Rapat kabinet paripurna perdana tersebut mendengarkan arahan Presiden dan membahas anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Dewan Pimpinan Pusat ormas Pro Jokowi (Projo) menilai kinerja para menteri Kabinet Indonesia Maju tidak maksimal di tengah pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi.

Projo mengatakan seharusnya krisis ini ditangani dengan kerja ekstra keras, disertai dengan kecepatan, dan akurasi tinggi dari kabinet Indonesia Maju.

"Projo melihat kinerja Kabinet tidak maksimal, kurang greget," kata Sekretaris Jenderal Projo Handoko dikutip dari siaran persnya, Rabu (21/10/2020).

Menurut dia, setahun pemerintahan periode kedua, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memang dihadapkan pada ujian berat. Kondisi ini seharusnya dimaknai sebagai peluang bagi kabinet untuk menunjukkan militansi dengan gebrakan yang extraordinary untuk mengatasi keadaan.

Projo mengingatkan bahwa hasil survei terbaru tentang kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah kurang menggembirakan. Presiden Jokowi bahkan pernah menyampaikan kekecewaanya terhadap kinerja kabinet dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Relawan yang mendukung Jokowi di Pilpres sejak 2014 ini melihat bahwa kerja-kerja extraordinary jajaran kabinet seperti harapan Presiden Jokowi belum sepenuhnya dilakukan.

"Presiden belum merevisi penilaiannya bahwa kinerja sejumlah menteri pada masa pandemi ini tidak extraordinary," ujar Handoko.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kabinet harus solid

Handoko menyatakan, masyarakat sangat berharap para menteri pembantu Jokowi dapat menunjukkan kerja profesional dengan komitmen penuh menjalankan program pemerintah. Pasalnya, kata Handoko, kondisi krisis saat ini kerja keras saja tidak cukup.

Dia menekankan bahwa kabinet harus solid dan tak terpecah karena kepentingan jangan pendek. Selain itu, capaian pemerintah harus didengungkan sampai dipahami oleh seluruh masyarakat dengan cara sosialisasi terus-menerus oleh para menteri.

Untuk itu, para menteri diminta fokus bekerja untuk kepentingan masyarakat. Dengan begitu, Indonesia dapat segera bebas dari kungkungan pandemi Covid-19 dan bangkit dari resesi.

"Jangan ada kepentingan selain kepentingan seluruh bangsa dan rakyat. Jangan khianati kepercayaan Rakyat kepada Jokowi " jelas Handoko.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya