Kendaraan Keluar Jakarta Diprediksi Naik 21,77 Persen Jelang Libur Panjang

Volume lalin keluar Jakarta selama empat hari diprediksi naik sekitar 21,77 persen dibandingkan dengan lalin periode normal.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 26 Okt 2020, 23:19 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2020, 16:56 WIB
Tol Cikampek
Kepadatan kendaaran arah Jakarta di tol Jakarta-Cikampek, Jumat (22/12). Guna mengurangi kepadatan arus pada libur panjang Natal 2017, petugas menerapkan sistem contra flow mulai dari Cikarang Utama. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bekasi - Jasa Marga memprediksi adanya peningkatan volume kendaraan yang meninggalkan Jakarta di Tol Jakarta-Cikampek, jelang libur panjang dan cuti bersama peringatan Maulid Nabi 1412 H (27-30 Oktober 2020).

Volume lalin keluar Jakarta selama empat hari diprediksi naik sekitar 21,77 persen dibandingkan dengan lalin periode normal.

"Puncak volume lalu lintas (lalin) untuk arus mudik, diprediksi Rabu 28 Oktober 2020. Dan untuk puncak arus balik, diprediksi Minggu 1 November 2020," kata Humas Regional JTT Division 1 Jakarta-Cikampek, Hendra Damanik kepada Liputan6.com, Senin (26/10/2020).

Menurutnya, mayoritas distribusi lalin meninggalkan Jakarta ke arah timur menuju Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi, yakni sebesar 48,17 persen.

"Sementara 28,32 persen ke arah barat menuju Banten/Merak, dan 23,51 persen ke arah selatan yang merupakan lalu lintas lokal menuju Bogor/Puncak/Ciawi," ujar Hendra.

Ia menjelaskan, seluruh prediksi arus lalu lintas saat libur panjang merupakan angka kumulatif lalin yang meninggalkan Jakarta di beberapa Gerbang Tol (GT) utama, yaitu GT Cikupa (arah barat), GT Ciawi (arah selatan), serta GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah timur).

Untuk mengantisipasi peningkatan lalu lintas, lanjut Hendra, Jasa Marga melakukan sejumlah upaya peningkatan pelayanan operasional, seperti di layanan lalu lintas, transaksi, maupun konstruksi, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Jasa Marga meningkatkan kapasitas layanan transaksi di GT utama dengan menyiapkan petugas Mobile Reader, serta menyiapkan GT sementara di KM 149 Gedebage Jalan Tol Padalarang-Cileunyi sebagai antisipasi kepadatan keluar Cileunyi.

"Selain itu kami juga memastikan gardu transaksi beroperasi penuh, keberfungsian peralatan tol 100 persen dan penyiagaan genset 24 jam," papar Hendra.

Di layanan konstruksi, Jasa Marga telah menghentikan sementara pekerjaan konstruksi, serta menyiapkan petugas siaga 24 jam untuk pemeliharaan rutin Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta pembersihan saluran untuk antisipasi genangan air.

Selain itu, lanjut Hendra, juga dilakukan pelebaran lajur di KM 48 yang merupakan pertemuan ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah dengan Jakarta-Cikampek Elevated. Pelebaran lajur dilakukan di kedua sisi, baik arah Jakarta maupun arah Cikampek.

"Dengan adanya pelebaran ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan titik pertemuan kendaraan dua ruas jalan tol tersebut," imbuhnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Sedangkan pada layanan lalin, Jasa Marga turut menyiagakan sarana prasarana dan penempatan petugas untuk rekayasa lalin pada titik-titik rawan kemacetan dan penyekatan kendaraan barang, yang berkoordinasi dengan kepolisian dan Dishub Kota Bekasi.

Hal ini dikatakan sesuai dengan Surat Edaran (SE) Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Nomor UM.006/4/4/DRJD/2020 tanggal 22 Oktober 2020 tentang Pembatasan Operasional Angkutan Barang selama libur panjang Maulid Nabi.

"Sesuai SE, untuk kendaraan yang meninggalkan Jakarta diberlakukan mulai 27 Oktober 2020 pukul 12.00 WIB s.d 28 Oktober 2020 pukul 14.00 WIB. Kendaraan akan dikeluarkan di GT Cikarang Barat dan dapat masuk kembali di GT Palimanan," tandas Hendra.

Sementara Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru mengimbau pengguna jalan untuk menghindari perjalanan saat puncak arus mudik dan arus balik, demi menjaga kenyamanan dan keamanan.

Jasa Marga, lanjut Heru, juga mengoptimalkan layanan di berbagai fasilitas yang tersedia di sejumlah rest area untuk pengguna jalan yang ingin melepas lelah atau sekedar makan.

"Tentunya dengan penerapan physical distancing melalui pembatasan pengunjung dan kapasitas parkir maksimum 50 persen, sebagai pencegahan penyebaran Covid-19," tegasnya.

Selain itu, sambung Heru, Jasa Marga berkoordinasi dengan pihak kepolisian, juga melakukan rekayasa lalu lintas buka/tutup tempat istirahat, saat terjadi antrian kendaraan. Sejumlah petugas operasional dan pos pengamanan akan disiagakan untuk hal ini.

"Kami mohon komitmen pengguna jalan untuk dapat disiplin protokol kesehatan di manapun berada. Bawa bekal dari rumah dan pastikan BBM terisi penuh sebelum melakukan perjalanan," imbuhnya.

Ia juga meminta pengendara untuk memastikan kendaraannya dalam kondisi prima sebelum digunakan, terutama memasuki musim penghujan saat ini.

"Jika harus mampir ke rest area untuk istirahat, kami imbau untuk tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan jaga jarak. Membawa peralatan ibadah pribadi dan tidak perlu berlama-lama di rest area," pungkas Heru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya