Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Paud Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jumeri menyatakan, akan menelusuri informasi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jakarta yang mengaku nilainya kosong lantaran tak memiliki handphone untuk mengikuti pembelajaran secara daring.
"Akan kami telusuri apa sesungguhnya yang terjadi," ucap Jumeri kepada Liputan6.com, Senin (26/10/2020).
Baca Juga
Menurut Jumeri, pihaknya akan mengambil langkah lanjutan guna terkait masalah yang menimpa siswa yang diketahui bernama Aditya itu.
Advertisement
"Akan kami ambil langkah tindak lanjut. Terima kasih atas infonya," ucapnya.
Diketahui sebelumnya, siswa SMP di Jakarta Barat bernama Aditya mengaku nilainya selama satu semester kosong lantaran dirinya tak bisa mengikuti pembelajaran daring disebabkan tak memiliki ponsel pintar.
Bukan tanpa alasan Aditya tak bisa membeli gawai sebagai penunjang belajar online. Ayahnya yang seorang montir, kini kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Sedangkan kakaknya bernama Rivai, hanya lulusan SD dan masih menganggur.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kunjungan Pihak Sekolah
Sang kakak, Rivai menuturkan, pihak sekolah mengetahui kendala yang dialami adiknya. Bahkan pihak sekolah sempat mengunjungi Aditya.
Menurutnya, adiknya diberikan kesempatan melakukan ulangan susulan. Meskipun, tetap diminta agar pihak orang tua bisa mengusahkan kebutuhan belajar di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Mereka katanya hanya bisa membantu untuk memberi kesempatan ulangan susulan kepada adik saya. Tapi mereka juga harap orang tua dapat memenuhi kebutuhan Adit," kata Rivai, Senin (26/10/2020).
Advertisement