Kemendikbud Akan Cek Siswa SMP di Jakarta Nilainya Kosong karena Tak Punya Handphone

Menurut Jumeri, pihaknya akan mengambil langkah lanjutan guna terkait masalah yang menimpa siswa yang diketahui bernama Aditya itu.

oleh Yopi Makdori diperbarui 27 Okt 2020, 05:46 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2020, 05:46 WIB
FOTO: Belajar Online dengan Wifi Gratis di Kolong Rel
Siswa belajar di kolong rel kereta api Mangga Besar, Jakarta,Rabu (19/8/2020). Proses belajar siswa tersebut menggunakan modem paket internet wifi gratis yang disediakan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen Paud Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jumeri menyatakan, akan menelusuri informasi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Jakarta yang mengaku nilainya kosong lantaran tak memiliki handphone untuk mengikuti pembelajaran secara daring.

"Akan kami telusuri apa sesungguhnya yang terjadi," ucap Jumeri kepada Liputan6.com, Senin (26/10/2020).

Menurut Jumeri, pihaknya akan mengambil langkah lanjutan guna terkait masalah yang menimpa siswa yang diketahui bernama Aditya itu.

"Akan kami ambil langkah tindak lanjut. Terima kasih atas infonya," ucapnya.

Diketahui sebelumnya, siswa SMP di Jakarta Barat bernama Aditya mengaku nilainya selama satu semester kosong lantaran dirinya tak bisa mengikuti pembelajaran daring disebabkan tak memiliki ponsel pintar.

Bukan tanpa alasan Aditya tak bisa membeli gawai sebagai penunjang belajar online. Ayahnya yang seorang montir, kini kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Sedangkan kakaknya bernama Rivai, hanya lulusan SD dan masih menganggur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kunjungan Pihak Sekolah

Sang kakak, Rivai menuturkan, pihak sekolah mengetahui kendala yang dialami adiknya. Bahkan pihak sekolah sempat mengunjungi Aditya.

Menurutnya, adiknya diberikan kesempatan melakukan ulangan susulan. Meskipun, tetap diminta agar pihak orang tua bisa mengusahkan kebutuhan belajar di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Mereka katanya hanya bisa membantu untuk memberi kesempatan ulangan susulan kepada adik saya. Tapi mereka juga harap orang tua dapat memenuhi kebutuhan Adit," kata Rivai, Senin (26/10/2020).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya