Libur Panjang, Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Balik Terjadi Hari Minggu

Jasa Marga mengimbau agar masyarakat melakukan perjalanan arus balik sebelum hari Minggu untuk menghindari kepadatan.

oleh Ika Defianti diperbarui 31 Okt 2020, 13:12 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2020, 13:11 WIB
FOTO: Libur Panjang, Lalu Lintas Menuju Puncak Macet
Kendaraan antre menunggu dibukanya jalur menuju kawasan Puncak dan sekitarnya di pintu keluar Tol Gadog, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020). Libur panjang dimanfaatkan warga Ibu Kota untuk mengisi liburan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga memprediksi puncak arus balik libur panjang akhir Oktober 2020 terjadi pada Minggu 1 November 2020.

Hal tersebut berdasarkan unggahan Jasa Marga di akun instagramnya, @official.jasamarga yang dikutip Liputan6.com, Sabtu (31/10/2020).

"Puncak arus balik libur panjang diprediksi akan terjadi pada hari Minggu 1 November 2020 sehingga berpotensi menimbulkan lonjakan volume kendaraan menuju Jakarta," tulis akun Jasa Marga.

Selain itu, selama tiga hari libur panjang yakni 28-30 Oktober 2020, tercatat sebanyak 509 ribu kendaraan telah meninggalkan wilayah Jakarta melalui tol yang dikelola PT Jasa Marga. Jumlah tersebut meningkat selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Periode libur panjang cuti bersama dan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H, jumlah ini meningkat 40,3% dari lalu lintas new normal," tulis keterangan Jasa Marga.

Karena itu, PT Jasa Marga mengimbau warga agar dapat melakukan arus balik libur panjang sebelum hari Minggu guna mengantisipasi kemacetan akibat meningkatnya volume kendaraan dalam satu waktu.

"Selalu patuhi protokol kesehatan, ikuti arahan petugas, dan tetap berhati-hati selama berkendara," imbau Jasa Marga.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Perketat Protokol Kesehatan di Rest Area

Cegah Penyebran Covid-19, Rest Area Ini Terapkan Parkir Mobil Berjarak
Petugas mengecek suhu tubuh penumpang di Rest Area KM 13,5 Palm Square Tol Jakarta-Tangerang, Jumat (29/5/2020). Penerepan parkir berjarak dan pengecekan suhu tubuh di area tersebut diberlakukan untuk menekan penyebaran Covid-19. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengimbau agar pengelola rest area dapat membatasi jumlah warga yang antre di toilet saat arus balik libur panjang akhir Oktober 2020.

Dia menyebut, pembatasan tersebut guna meminimalisasi penyebaran virus corona atau Covid-19 saat banyaknya warga beristirahat di rest area.

"Protokol kesehatan 3M diawasi secara ketat. Kalau perlu di beberapa tempat yang menjadi pusat perkumpulan seperti musala, toilet, itu ada petugas yang mengatur jumlah maksimal orang yang boleh beraktivitas di dalam," kata Syafrin saat dihubungi, Jumat (30/10/2020).

Dia menjelaskan dalam pembatasan tersebut pihak pengelola dapat membatasi warga dengan jumlah yang ditentukan saat melakukan antrean ke toilet. Selain itu akses warga untuk antrean dan keluar dari toilet juga harus diperhatikan.

"Misalnya di toilet maksimal lima orang, ya sudah ada petugas yang hitung untuk antre di luar. Satu masuk, satu keluar, gantian terus. Jadi terjaga," ucapnya.

Selain toilet, Syafrin juga meminta agar warga yang akan melakukan ibadah di musala dapat dilakukan pembatasan. "Dengan upaya bersama paling tidak kita minimalisir dan tidak ada klaster libur panjang lagi di Jakarta," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya