Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Pekan Kebudayaan Nasional Tahun 2020. Menurutnya, pandemi bukanlah penghalang bagi insan seni dan budaya untuk tetap berkreasi.
"Pekan Kebudayaan Nasional menjadi bukti bahwa para budayawan dan pekerja seni tidak mau tunduk oleh pandemi Covid-19, tidak mau menyerah oleh kesulitan dan tantangan yang dihadapi. Tidak peduli apa sukunya, apa agamanya, asal daerahnya, semua berupaya meletakkan satu bata, bata budaya, untuk membangun peradaban Indonesia Maju," ujarnya secara virtual, Sabtu (31/10/2020).
Jokowi menuturkan, ketika menghadapi pandemi Covid-19, memori budaya masyarakat tangguh bencana kembali hidup. Lebih dari delapan bulan masyarakat terus memupuk rasa solidaritas, gotong royong, dan mendukung langkah-langkah pemerintah dalam mengatasi pandemi.
Advertisement
Dia melanjutkan, dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia, sikap optimistis dan pantang menyerah bangsa memang terbentuk dari tantangan alam dan kondisi geografis Nusantara. Terlebih, negara Indonesia juga berdiri di atas cincin api yang membuat negeri kita harus selalu siap siaga dalam menghadapi bencana.
Selama berabad-abad, kata Jokowi, nenek moyang bangsa berusaha bersahabat dengan semua tantangan itu. Serta, menjaga harmoni dengan alam lingkungan, membangun kebudayaan dan nilai-nilai keutamaan di atasnya.
"Itulah yang membuat bangsa Indonesia tangguh, menghargai perbedaan, kreatif, dan kaya budaya," tuturnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terus Berkarya
Di tengah pandemi ini, lanjut Jokowi, masyarakat juga kembali berupaya menghidupkan kearifan lokal. Seperti mengangkat lagi jamu-jamu tradisional untuk meningkatkan imunitas tubuh yang sangat dibutuhkan dalam situasi pandemi ini.
Kemudian, banyak budayawan yang terus berkreasi untuk menghibur masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi pandemi. Semuanya bekerja untuk kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan bumi Nusantara.
Di akhir sambutan, Kepala Negara mengajak seluruh pihak untuk terus berkarya dan menggali kearifan lokal. Tujuannya, untuk memperkuat kemampuan bangsa dalam menghadapi bencana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Mari kita terus berkarya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mari terus menggali kearifan lokal untuk memperkuat kemampuan kita dalam menghadapi bencana. Mari kita terus menjaga bumi kita dengan sehormat-hormatnya," pungkasnya.
Reporter: M. Genantan
Advertisement