Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta kepala daerah PDIP dan seluruh kadernya menggalakkan program menanam tanaman pendamping beras, untuk menjamin kedaulatan pangan.
Megawati bahkan mengingatkan Presiden Joko Widodo agar tidak berpikir pragmatis dengan hanya fokus pada satu bahan pokok yakni beras.
Baca Juga
“Masa kita maunya mikirnya beras saja. Saya sudah sering ngomong ke Pak Jokowi. Pak hati-hati lho, untuk kita kalau berpikir jangan pragmatis," kata Megawati dalam Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kebudayaan PDIP, Sabtu 31 Oktober 2020.
Advertisement
Dengan menanam tanaman pendamping beras, menurutnya Indonesia bisa terhindar dari kekurangan pangan yang kini mengancam dunia saat ini akibat pandemi. “Kalau begini terus maka akan terjadi kekurangan pangan. Nah terus ngambilnya ke mana," katanya.
Oleh karena itu kini ia mewajibkan kadernya terutama kepala daerah untuk menamam pendamping beras.
"Makanya aku repot untuk supaya harus ada namanya pendamping nasi, bukan pengganti lho, jangan salah. Daerah itu please bergerak lah, untuk opo, untuk perut kalian juga lho," ujar Megawati.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Singgung Peran PKK
Selain itu, presiden kelima ini juga menyinggung kinerja kader PKK yang tidak aktif dalam program menanam pohon di daerah.
"Ada PKK, ada PKH, lha mbok diaktifkan kenapa ya? Pertanyaan saya kan sebetulnya kan tidak susah, jawabannya ada, tapi kenapa sangat kurang diaktifkan," ujarnya
Padahal, menurutnya PKK bertugas menjaga gizi anak-anak penerus bangsa. Megawati berandai, kurang aktifnya PKK dikarenakan kemampuan berpikir yang kurang akibat Indonesia dijajah 350 tahun oleh Belanda.
"Saya sampai mikir, ini akibat penjajahan 350 tahun ya? Kenapa bangsaku tuh sulit sekali kalau disuruh mikir. Kan tadi sudah dibilang, niat dulu. Kalau sudah ada niat pasti mikir," tandasnya.
Advertisement