Megawati Ingatkan Jokowi Agar Tidak Pragmatis Soal Kedaulatan Pangan

Dengan menanam tanaman pendamping beras, menurut Megawati Indonesia bisa terhindar dari kekurangan pangan yang kini mengancam dunia saat ini akibat pandemi.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Nov 2020, 08:49 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2020, 08:49 WIB
Megawati
Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum terpilih menyampaikan pidato penutup dalam Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Sabtu (10/8/2019). Dalam pidatonya, Megawati mengimbau seluruh kader memiliki karsa atau kekuatan jiwa yang dinamakan Tri Karsa PDIP. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta kepala daerah PDIP dan seluruh kadernya menggalakkan program menanam tanaman pendamping beras, untuk menjamin kedaulatan pangan.

Megawati bahkan mengingatkan Presiden Joko Widodo agar tidak berpikir pragmatis dengan hanya fokus pada satu bahan pokok yakni beras.

“Masa kita maunya mikirnya beras saja. Saya sudah sering ngomong ke Pak Jokowi. Pak hati-hati lho, untuk kita kalau berpikir jangan pragmatis," kata Megawati dalam Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kebudayaan PDIP, Sabtu 31 Oktober 2020.

Dengan menanam tanaman pendamping beras, menurutnya Indonesia bisa terhindar dari kekurangan pangan yang kini mengancam dunia saat ini akibat pandemi. “Kalau begini terus maka akan terjadi kekurangan pangan. Nah terus ngambilnya ke mana," katanya.

Oleh karena itu kini ia mewajibkan kadernya terutama kepala daerah untuk menamam pendamping beras.

"Makanya aku repot untuk supaya harus ada namanya pendamping nasi, bukan pengganti lho, jangan salah. Daerah itu please bergerak lah, untuk opo, untuk perut kalian juga lho," ujar Megawati.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Singgung Peran PKK

Selain itu, presiden kelima ini juga menyinggung kinerja kader PKK yang tidak aktif dalam program menanam pohon di daerah.

"Ada PKK, ada PKH, lha mbok diaktifkan kenapa ya? Pertanyaan saya kan sebetulnya kan tidak susah, jawabannya ada, tapi kenapa sangat kurang diaktifkan," ujarnya

Padahal, menurutnya PKK bertugas menjaga gizi anak-anak penerus bangsa. Megawati berandai, kurang aktifnya PKK dikarenakan kemampuan berpikir yang kurang akibat Indonesia dijajah 350 tahun oleh Belanda.

"Saya sampai mikir, ini akibat penjajahan 350 tahun ya? Kenapa bangsaku tuh sulit sekali kalau disuruh mikir. Kan tadi sudah dibilang, niat dulu. Kalau sudah ada niat pasti mikir," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya