Nadiem Makarim: Apa yang Kita Pelajari saat Ini Mungkin Tak Relevan di Masa Depan

Menurut Nadiem pelajaran paling penting di masa ini adalah belajar untuk mencintai proses belajar itu sendiri.

oleh Yopi Makdori diperbarui 02 Nov 2020, 20:43 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2020, 20:43 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat rapat dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengaku kerap ditanya soal tren di masa depan.  Nadiem menyebut, masa depan penuh ketidakpastian. Menurutnya apa yang banyak dipelajari saat ini bisa saja sudah tidak lagi relevan di masa mendatang.

"Kecepatan, perubahan akan semakin cepat. Artinya apa implikasinya di masa sekarang? Artinya apa yang kita pelajari di hari ini ada kemungkinan tidak akan relevan lagi di masa depan," ucap Mendikbud dalam acara Stadium General: Rekacipta Indonesia Menuju Generasi Emas melalui kanal Youtube LPDP RI, Senin (2/11/2020).

Karenanya, menurut Nadiem pelajaran paling penting di masa ini adalah belajar untuk mencintai proses belajar itu sendiri.

"Itu yang pertama karena kita akan dituntut terus seumur hidup untuk belajar ulang lagi, belajar ulang lagi, belajar domain baru lagi, disrupsi lagi kita harus belajar sesuatu yang baru lagi," ucapnya.

Generasi saat ini, kata Nadiem mesti mencintai proses belajar serta mempunyai pola pikir belajar seumur hidup. Pasalnya mental seperti ini, menurut Nadiem begitu bernilai di masa yang akan datang.

"Kita harus mengerti caranya belajar dan mengerti bagaimana memotivasi diri untuk belajar seumur hidup, itu yang terpenting ya," kata Nadiem.

Di masa depan, kata Nadiem kemampuan kolaborasi menjadi suatu hal yang amat penting. Hal ini lantaran tren perkembangan teknologi di masa depan akan begitu cepat dan menuntun kemampuan kolaborasi antar individu.

"Kemampuan anak-anak generasi muda kita bekerja sama untuk menciptakan sesuatu, untuk menghasilkan sesuatu, melakukan berbagai macam hal yang produktif secara tim itu akan menjadi semakin penting dengan perkembangan teknologi," ungkap Mendikbud.

"Jadi kemampuan kita pintar sendiri itu akan didevaluasi, kemampuan kita jago berkolaborasi, jago bekerja sebagai tim, jago gotong royong itu akan menjadi meningkatkan value-nya," sambung dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Mahir dengan Membuat Inovasi

Nadiem menambahkan, di masa depan kemampuan untuk lihai dalam mengambil risiko juga begitu penting. Hal ini lantaran sebuah inovasi mewajibkan adanya upaya pengambilan risiko.  Tanpa ini, maka tak akan hadir sebuah inovasi yang dapat dinikmati masyarakat luas.

"Karena tanpa mengambil risiko itu artinya tidak ada yang namanya inovasi. Inovasi itu tidak ada, tidak mungkin bisa tercapai tanpa Anda mengambil risiko," tuturnya.

Terakhir, menurut Mantan Bos Gojek Indonesia itu kemampuan yang juga penting di masa depan adalah mandiri untuk terus belajar.

"Kemampuan  kemandirian ini, berpikir secara mandiri, berdiskusi secara mandiri artinya tidak perlu didorong oleh orang. Motivasi dia itu udah ada dalam dirinya itu juga sangat penting ya," tandas Nadiem.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya